bongkah.id – Rendahnya kualitas aspal dan proses pembangunan, menjadi salah satu penyebab kembali amblesnya sebagian permukaan aspal jalan nasional penghubung Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Lokasinya di titik sama yang terjadi kurang dari dua tahun lalu, badan jalan di titik Desa Wates Kecamatan Slahung.
Badan jalan yang ambles memanjang sekitar 12 meter. Lebar retakan mencapai 3 meter. Informasi dari warga sekitar lokasi, retakan kecil sebenarnya sudah muncul cukup lama. Namun, pemerintah daerah maupun provinsi melakukan pembiaran. Akibat sikap itu yang kini berdampak terhadap amblesnya.
“Kalau saja pemerintah daerah atau provinsi sudah tanggap dan segera melakukan perbaikan saat jalan tersebut masih retak, Insya Alloh peristiwa amblesnya jalan dan membahayakan pengguna lalu lintas itu tidak akan terjadi,” kata Sukirno, salah satu warga yang setiap hari melewati lokasi jalan ambles tersebut, Senin (8/2/2021).
Sementara Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ponorogo Setyo Budiono, menjelaskan, amblesnya badan jalan di titik Desa Wates Kecamatan Slahung itu merupakan kedua kalinya dalam kurun dua tahun terakhir. Kerusakan sebelumnya sudah diperbaiki. Namun, di lokasi sama kondisi jalan ambles lagi dan membahayakan pengguna lalu lintas jalan tersebut.
Hujan dengan intensitas curah tinggi yang terus-menerus selama beberapa pekan, diprediksi, sebagai salah satu penyebab retakan jalan terisi air. Selanjutnya genangan air hujan yang mengalir di retakan jalan itu, diduga menggerus materi jalan. Pun menyebkan terjadinya pergerakan tanah di bawah aspal jalan merosot turun. Dan jalan pun ambles.
“Saat ini lokasi ambles untuk sementara sudah ditutup terpal. Langkah darurat itu untuk mengurangi masuknya air ke dalam retakan, yang mampu menyebabkan badan jalan kembali ambles,” kata Suryotomo, salah satu warga sekitar lokasi jalan ambles.
Akibat kerusakan tersebut, akses lalu lintas dari arah Ponorogo ke Pacitan ataupun sebaliknya tersendat. Petugas dibantu warga terpaksa memberlakukan akses buka-tutup, sehingga arus lalu-lintas tetap berjalan dengan sistem satu arah bergantian.
Selain itu, petugas Dishub juga memasang garis polisi melingkari jalan yang rusak. Untuk membantu pengguna jalan agar tidak melintas di jalan yang ambles dan tertutup terpal tersebut. (zul)