Ilustrasi
Ilustrasi

Bongkah.id – Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri (IPAL) merupakan rangkaian pengolahan air tercemar menjadi air bersih agar bisa dimanfaatkan.

Fasilitas IPAL biasanya digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti industri, pertanian dan perkotaan.

ads

Berikut penjelasan terkait fasilitas IPAL di berbagai aspek:

IPAL Industri

Industri kerap meningkatkan risiko pencemaran lingkungan dari limbah yang terbuang. Tanpa penanganan yang tepat, pencemaran ini akan menurunkan kualitas air sekitar sehingga tidak layak untuk digunakan. Karena limbah biologis dan kimia kerap menjadi permasalahan dari aktivitas ini.

Karena menangani limbah berbeda satu dengan yang lain, fasilitas IPAL kerap dibedakan berdasarkan fungsi dan kegunaan. Meski dengan satu tujuan, mengembalikan kualitas air lebih layak untuk digunakan, bebas dari risidu pencemaran.

IPAL Pertanian dan Peternakan

Industri pertanian dan peternakan merupakan aktivitas yang tak luput dari proses pembuangan limbah. Pada aktivitas pertanian, air bersih kerap mudah tercemar bahan pestisida. Sementara dari aktivitas peternakan, kotoran hewan kerap menjadi faktor pencemaran yang muncul.

IPAL Perkotaan

Manusia kerap menjadi sumber pencemaran air di sekitar pada setiap aktivitasnya, beberapa jenis limbah yang dihasilkan diantaranya kotoran manusia, dan limbah rumah tangga dari mencuci dan sebagainya.

Sistem pengolahan air juga menangani risiko pencemaran yang terjadi di sekitar kawasan tempat pembuangan akhir. Beragam sampah yang terkumpul kerap mengeluarkan risiko pencemaran yang sangat besar terhadap sumber air sekitar.

Pentingnya IPAL dan Kesadaran Lingkungan

Sudah bukan hal baru, Air merupakan elemen penting dalam aktivitas mahkluk hidup, termasuk manusia. Keberadaan sumber air yang buruk kerap berpengaruh pada kelangsungan hidup, karena ancaman beragam jenis penyakit dampak pencemaran air.

Langkah untuk menghindari hal tersebut, dibutuhkan sistem pengolahan air terpadu. Mengingat sebagian besar sumber air di dunia, termasuk di Indonesia mengalami pencemaran. Terlebih tak sedikit masyarakat Indonesia masing memanfaatkan sumber air tanah (sumur).

Disamping aktivitas manusia secara individual, kegiatan industri dan sebagainya juga tak luput dari produksi polutan yang dapat menurunkan kualitas sumber air.

IPAL merupakan aktivitas yang dilakukan melalui beberapa tahap proses pengolahan air. Diantaranya sistem pengolahan limbah, saluran perpipaan yang aman untuk menghantar limbah pada media pengolahan, dan sistem saluran air bersih setelah mengalami proses penjernihan.

Faktor pembuangan limbah tanpa IPAL

Tanpa sistem pengolahan yang baik dan memadai, ada beberapa dampak merugikan yang bisa dirasakan akibat limbah, berikut beberapa diantaranya :

Dampak Kesehatan

Dapat dibayangkan bagaimana aktivitas setiap hari bersinggungan dengan air yang tercemar bakteri, kuman, bahkan virus berbahaya. Beberapa macam jenis penyakit bisa jadi hal yang mungkin akan jadi ancaman kedepan.

Limbah biologi manusia pada dasarnya mengandung bakteri E-Coli, yang jika terpapar (terkonsumsi) akan meningkatkan risiko munculnya beragam penyakit. Seperti diare, masalah pencernaan, typhus, kolera dan sebagainya.

Jenis penyakit tersebut belum termasuk paparan limbah kimia berbahaya yang dapat mengundang datangnya beragam jenis penyakit lebih berat, seperti kanker tumor dan sejenisnya. Kontak bakteri sering terjadi dari aktivitas bersih-bersih, mandi dan sebagainya.

Dampak bagi Lingkungan

Limbah kimia dari deterjen dan sabun kerap mempengaruhi tingkat keasaman dan pH tanah. Ini artinya ancaman bagi kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan sekitar (Seperti ikan di sungai dan sebagainya).

Dalam jangka panjang, tanpa penanganan yang tepat hal ini akan menjadi bencana rusaknya ekologi secara keseluruhan. Menjadi lingkungan kuran sehat dan sangat berbahaya untuk ditinggali oleh semua jenis mahkluk hidup.

Dampak Estetika

Limbah yang terbuang tanpa sistem pengolahan yang baik akan membuat lingkungan kurang sedap dipandang. Selain itu, kondisi bau yang menyebar dimana-mana membuat tempat tinggal terasa kurang nyaman untuk ditinggali.

Hal ini tentu saja akan lebih buruk jika ditambah penelantaran limbah padat yang tidak terbuang pada tempatnya. Tak hanya pencemaran air, kondisi berantakan juga membuat pencemaran estetika, alias kurang enak dilihat. (ima/sip)

16

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini