Dibandingkan tiga tahun terakhir, ia mengakui jika ada kenaikan cukup signifikan. Pada 2020, pihaknya mencatat ada 179 kasus baru, lalu pada 2021 Dinkes mencatat ada temuan 156 kasus baru, berikutnya tahun 2022 ada temuan 196 kasus. Kemudian, 2023 sampai Oktober ada 269 kasus.
”Ya memang ada peningkatan. Sedangkan untuk November belum ada,’’ terang Haryo.
Haryo menyampaikan, sebagai upaya mencegah penyebaran kasus HIV/AIDS, langkah pencegahan seperti sosialisasi mengenai HIV/AIDS harus gencar dilakukan. Baik kepada anak-anak sekolah maupun kelompok masyarakat yang dilakukan masing-masing puskesmas.
“Skrining HIV/AIDS juga kita lakukan kepada penderita TBC, serta ibu hamil. Untuk anak dari ibu orang dengan HIV/AIDS (ODHA) kita berikan makanan tambahan dan susu. Selain itu, jika sudah terdeteksi, kami juga melakukan pelacakan bagi penderita yang belum mendapatkan pengobatan,’’ pungkas Haryo. (ima)