Bongkah.id – Dewan Perwakilan Rakyat meminta PT Telkom (Persero) menggratiskan akses internet bagi masyarakat selama pelaksanaan protokol pencegahan Covid-19. Hal ini karena interaksi virtual melalui aplikasi online kian masif sehingga konsumsi data internet melambung.
Dewan menganggap, laba yang dikantongi PT Telkom saat ini cukup untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat terhadap data internet di tengah pandemi Covid-19. Sehingga perusahaan plat merah itu tidak akan merugi jika memberikan akses internet gratis.
Hal itu disampaikan anggota Fraksi PDIP DPR RI Ananta Wahana dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI dengan PT Telkom, Selasa (5/5/2020).
“Dengan kondisi rakyat yang semakin berat, PT Telkom coba dong memberikan layanan paket gratis untuk pelanggan-pelanggannya di masa sulit ini. Tetapi tidak ada pemberian insentif paket berlangganan dari PT Telkom dan anak usahanya, Telkomsel,” kata Ananta.
Menurut Ananta, produk PT Telkom memiliki market share yang besar. Ia mencontohkan, layanan Indihome yang sudah menjangkau 300 kota Indonesia, dengan 7 juta pelanggan. Demikian juga dengan Telkomsel yang jumlah pelanggannya mencapai 167 juta pelanggan.
“Jadi layanan (internet gratis) seperti itu tidak akan sampai membuat PT Telkom merugi. Ini juga kesempatan bagi negara membuat terobosan memberikan stimulus berupa paket data internet, baik untuk pelanggan di rumah (Indihome) maupun di telepon genggam,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima mengajukan permintaan yang lebih lunak. Tidak sampai meminta akses gratis, Aria hanya meminta PT Telkom Indonesia bisa menjamin kelancaran koneksi Internet untuk pelanggannya sepanjang 24 jam.
“Dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, internet sudah seperti kebutuhan pokok masyarakat. Jangan sampai terjadi gangguan yang akan memperparah situasi,” ujar Aria.
Demi menjaga koneksi, Aria berharap emiten berkode TLKM itu melakukan peningkatan pemeliharaan terhadap tower, kabel optik, dan infrastruktur lainnya secara rutin. Perseroan jua diminta menambah awak untuk memantau kelancaran jaringan.
“Koneksi jaringan harus stabil dan diperluas agar untuk menjangkau seluruh wilayah. Termasuk di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T),” tegasnya.
Menanggapi permintaan dua anggota dewan itu, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, mengaku perusahaannya sudah meningkatkan bandwith Internet menjadi 10 Tbps selama pandemi corona. Sebab, sejak masyarakat melakukan aktivitas dari rumah atau work from home, trafik penggunaan Internet memang melonjak dari 8,3 Tbps menjadi 9,6 Tbps.
“Dalam kurun pertengahan Maret hingga awal April 2020, kami menemukan adanya pergeseran penggunaan data dari yang tadinya padat di daerah perkantoran menjadi di rumah,” terangnya.
Hal yang sama terjadi untuk anak usaha Telkom, yakni Telkomsel yang mengalami kenaikan trafik payload sebesar 16 persen.
Terkait stabilitas dan memperluas jaringan, Ririek mengatakan Telkom sedang berupaya menyelesaikan pemasangan perangkat akses untuk sambungan baru di tengah pandemi. (bid)