Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor 14 kontainer produk kerupuk dan sambal udang khas Sidoarjo
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor 14 kontainer produk kerupuk dan sambal udang khas Sidoarjo.

Bongkah.id – Menteri Perdagangan Budi Santoso, melepas ekspor 14 kontainer produk kerupuk dan sambal udang khas Sidoarjo. Produk olahan produksi PT Sekar Laut Tbk dengan negara tujuan Amerika dan beberapa negara lain di Eropa itu mencapai 452 ribu USD atau setara Rp 9 miliar lebih.

Pelepasan ekspor berlangsung hari ini, Selasa (3/12/2024) di Halaman Sekar laut Tbk atau Finna, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Mendag Budi mengapresiasi konsistensi eksportir dalam mengekspor produk-produk Indonesia, apalagi dengan kearifan budaya lokalnya.

ads

Dia mengatakan, ekspor kali ini menyasar pasar-pasar di negara tujuan Eropa. Hal ini selaras dengan kebijakan Kementerian Perdagangan untuk memperluas pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia.

“Jadi jangan hanya kita yang dipengaruhi eksportir negara lain untuk konsumsi produk mereka. Tapi, Finna ini membuktikan bahwa produk khas Indonesia ini juga bisa menjamah pasar internasional khususnya di negara-negara Eropa,” kata Budi Santoso.

Dia menambahkan, perjalan PT Sekar Laut Tbk atau Finna mulai dari UMKM hingga menjadi perusahaan besar merupakan capaian yang luar biasa. Hal itu juga disebut Budi selaras dengan program kementerian perdagangan untuk memberikan pendampingan terhadap UMKM menuju pasar global.

Presiden Direktur PT Sekar Laut Tbk, Welly Gunawan menyampaikan sebagai perusahaan Indonesia membuktikan produk Indonesia dapat bersaing di pasar global. Bahkan sejalan dengan program pemerintah untuk terus mendorong komoditas ekspor.

Dia juga mengungkapkan, capaian perusahaan sejauh ini berkat etos kerja yang baik dan konsistensi mempertahankan cita rasa produk yang dipasarkan. Selain itu, dalam pengerjaan produksi, pihaknya juga menjunjung tinggi emansipasi wanita di perusahaannya.

“Nilai-nilai inilah yang menjadi pedoman kami baik dalam negeri maupun pasar internasional. Kami menggandeng ribuan petani dan nelayan di seluruh Indonesia, kami juga menerapkan padat karya dan emansipasi wanita dalam proses produksi. Capaian ini adalah bukti bahwa produk Indonesia mampu bersaing di pasar internasional,” katanya.

Di sisi lain, pada periode 2019-2023, tren ekspor produk makanan olahan Indonesia tumbuh sebesar 6,81 persen. Begitu juga pada periode Januari-Agustus 2024, ekspor produk makanan olahan telah mencapai USD 3,6 miliar atau tumbuh 6,48 persen dari periode yang sama pada 2023. (yg/rf)

5

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini