Bongkah.id – Bunga Tabebuya setiap satu kali dalam setahun selalu menghiasi pusat kota di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Bunga berwarna merah muda dan putih itu menghiasi alun-alun di Jombang yang biasanya disebut dengan bunga sakura lokal.
Terlihat, keindahan tanaman dari genus Bignoniaceae ini mengundang banyak para pengunjung mulai dari anak-anak hingga dewasa untuk mengabadikan momen foto ala-ala musim gugur.
Nama Tabebuya merupakan singkatan dari ‘tacyba bebuya’ atau berarti ‘semut kayu’ dalam bahasa Brazil.
“Habitat asli Tabebuya berasal dari daerah dengan iklim kering, sehingga memiliki ketahanan hidup tinggi dalam kondisi kekeringan. Tabebuya juga sangat sesuai untuk kondisi tropis dan subtropis, seperti Jombang juga memasuki cuaca panas,” ujar staf Balai Penyuluhan Pertanian di Kabupaten Jombang, Sugianto, Kamis (3/10/2024).
Pohon yang dikenal dengan keindahan bunganya ini bisa tumbuh hingga ketinggian 45 meter. Bunga Tabebuya umumnya di Jombang berwarna putih, merah muda, dan kuning dengan bentuk terompet sepanjang 5-8 cm yang bermekaran secara bergerombol.
“Ukurannya yang tinggi menjulang memang sangat cocok ditanam di sisi jalan dan taman sebagai upaya penghijauan,” jelas pria yang juga menjadi owner tanaman sugihflower.
Selain keindahan bunga tabebuya, banyak orang yang tidak mengerti bahwa bung tersebut dapat dikonsumsi menjadi minuman teh.
“Bahkan ada peniliti yang mencatat jika bunga Tabebuya bisa diolah menjadi teh untuk mengobati sakit demam,” katanya.
Lebih detail, pria alumni Politik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang ini menjelaskan, pada umumnya, bunga Tabebuya bermekaran saat musim kemarau hingga menjelang musim hujan. Sejak awal musim berbunga, Tabebuya bisa menghasilkan bunga tanpa putus dalam jumlah banyak.
“Tabebuya mampu tumbuh dan berbunga dengan cepat. Dalam kurun waktu yang sangat singkat, Tabebuya sudah mampu menghasilkan bunga,” pungkasnya. (ima/rf)