Bongkah.id – Tarik ulur rekomendasi DPP PDI Perjuangan di Pilkada Kota Surabaya akhirnya berakhir. Eri Cahyadi berpasangan dengan Armuji keluar sebagai pemenang mengkandaskan Wakil Wali Kota Surabaya yang menjadi pesaingnya dalam perebutan rekom.
Rekomendasi diumumkan oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto secara virtual dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua Megawati Soekarnoputri. Ketua DPP PDIP Bidang Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat beserta para pengurus PDIP Jatim dan Kota Surabaya berkumpul di Kantor DPD PDIP Jatim untuk mengikuti pengumuman ini.
Acara ini juga dihadiri Whisnu Sakti Buana, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Sutawijono beserta jajarannya hadir dalam acara ini.
Turunnya rekom untuk Eri-Armuji ini tentu saja melukai hati Whisnu Sakti Buana dan barisan pendukungnya. Kader PDIP tulen penerus jejak sang ayah, mantan Sekjen PDIP, mendiang Soetjipto Soedjono itu, nampak lesu usai pengumuman rekomendasi.
Ia bergegas pergi setelah sempat tos siku tangan dengan Risma, tanpa memberikan komentar apapun kepada awak media.
Kekecewaan Whisnu nampaknya sudah diantisipasi oleh Megawati. Dalam kesempatan di rapat virtual tadi, sang Ketua Umum secara khusus mengajak Whisnu Sakti berbincang dan menyampaikan pesan mengharukan.
“Saya sudah bilang sama Pak Sekjen, ada hal-hal yang kita tidak bisa menghindar. Disitu saya lihat Mas Wishnu. Tolong ditunjukkan (wajahnya),” kata Megawati meminta agar Whisnu yang hadir secara virtual, Rabu (2/9/2020).
Whisnu pun membuka maskernya untuk bisa bicara dengan Megawati.
”Aku terima kasih banget loh sama Whisnu,” kata Megawati. Dengan suara menahan haru, Megawati lalu berkata.
“Aku tahu pasti kamu yo kelingan (teringat, red) sama Pak Tjip (Soetjipto, ayahanda Whisnu). Makanya saya sengaja suruh datangkan yang namanya Bambang Pacul sama Pak Djarot Saiful Hidayat, ada juga Mbak Puti. Jangan ada yang bilang Ibu Mega itu membuang yang namanya Whisnu. Tidak,” kata Megawati.
Whisnu tampak di layar hanya terdiam tanpa bisa berkata mendengar pesan Megawati. Bibirnya tampak bergetar menahan emosi.
“Tidak akan saya buang (Whisnu). Terima kasih selama ini membantu Mbak Risma,” tambah Megawati.
Sementara usai pengumuman rekom, kubu Eri Cahyadi langsung menggelar deklarasi pencalonannya bergandengan dengan cawawali Armuji di Taman Harmoni, Keputih. Djarot Saiful Hidayat, Tri Rismaharini dan Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Adi Sutarwijono hadir dalam acara ini.
Eri Cahyadi terkejut gembira ketika mendengar Hasto mengumumkan rekom. Ia mengaku tak pernah menyangka kalau PDIP mempercayakan perebutan tahta yang akan ditinggalkan Risma kepadanya.
“Terus terang Pak Djarot, Bu Risma. Hari ini saya kaget betul menerima amanah pengumuman rekom calon wali kota dari PDI Perjuangan. Saya tidak pernah menyangka Ibu Ketua Umum, Ibu Megawati memberikan kepercayaan kepada kami, saya dan Pak Armuji,” kata Eri saat pidato deklarasi di Taman Harmoni, Keputih, Selasa (2/9/2020).
Eri menegaskan akan berusaha menjalankan amanah yang dipercayakan PDIP kepadanya sebaik mungkin. Ia menyatakan telah memahami prinsip dan garis kebijakan politik partai dalam pemerintahan dan berjanji akan bekerja keras untuk mewujudkannya, yakni yakni memperjuangkan wong cilik.
“Tentu ini adalah suatu kehormatan buat kami, sehingga kami nanti membalas kepercayaan beliau kepada kami. Ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembangunan semuanya adalah berbasis untuk wong cilik. Insyaallah dengan pembangunan yang dicontohkan oleh beliaunya, sejak jaman Pak Bambang DH sampai dengan Bu Tri Rismaharini, ini akan kita lanjutkan lebih maju lagi lebih makmur lagi,” tutur Eri.
Eri Cahyadi merupakan ASN di Pemerintah Kota Surabaya yang sudah lama menjadi pejabat kepercayaan Risma. Keberhasilan mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) itu mengalahkan Whisnu Sakti Buana yang dikenal sebagai kader tulen PDIP juga tak lepas dari peran Risma melobi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.(bid)