bongkah.id – Lonjakan kasus Covid-19 sepekan terakhir di Kota Surabaya sangat menghawatirkan. Beragam kebijakan mulai dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, untuk membendung laju penyebaran Covid-19 tersebut.
Salah satunya yang diterapkan, adalah menutup sementara sejumlah taman dan hutan raya di Surabaya yang sempat dibuka pada masa liburan lalu.Yakni semua taman kota, Taman Hutan Raya (Tahura) dan juga Kebun Raya Mangrove (KRM).
“Kebijakan menutup sementara semua taman kota dan hutan raya itu sesungguhnya sangat berat untuk dilaksanakan. Namun, kebijakan ini harus dilakukan pemkot untuk menyelamatkan warga Surabaya dari paparan Covid-19 yang kian liar ini,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Balai Kota Surabaya, Kamis (1/7/2021).
Apalagi, kata Eri, kini Covid-19 varian baru diketahui sangat cepat penyebarannya. Berpotensi menyasar siapa saja. Tidak memandang usia.
Pada kesempatan berbeda, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Anna Fajriatin memastikan, semua taman di Kota Surabaya sudah ditutup. Sifatnya penutupan sementara. Namun batas waktunya tidak dapat ditentukan. Disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19.
Dikatakan, sebelumnya ada delapan taman yang sempat dibuka pada April 2021 lalu. Tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat dan pembatasan pengunjung. Akibat kasus Covid-19 di Surabaya semakin melonjak, maka semua taman di Surabaya kembali ditutup sementara. Keputusan itu menindaklanjuti surat edaran dari Wali Kota Surabaya.
“Mohon maaf kepada warga Surabaya, ini demi keamanan dan kesehatan bersama. Mari kita berdoa supaya Covid-19 ini cepat selesai.Sehingga semua taman kota dan hutan raya di Kota Surabaya dapat dibuka kembali,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Yuniarto Herlambang memastikan, sebanyak 12 taman hutan raya (Tahura) dan 3 Kebun Raya Mangrove (KRM) sudah tidak beroperasi demi menekan penyebaran Covid-19.
“Sebenarnya, Tahura dan Kebun Raya Mangrove ini sempat beroperasi di awal tahun lalu, bahkan antusiasme pengunjung juga tinggi. Akibat paparan Covid-19 semakin meningkat, kami tidak ada pilihan lain selain menutup kembali Tahura dan Kebun Raya Mangrove ini,” ujarnya.
Ditambahkan, sebelum melakukan penutupan, DKPP telah memberikan sosialisasi kepada masyarakat, baik melalui media sosial maupun spanduk. (bid-02)