Bongkah.id – Jumlah pasien COVID-19 di Jawa Timur terus meningkat dalam dua pekan terakhir dan berpotensi memburuk pasca Lebaran. Untuk mencegah ledakan kasus, Satuan Tugas COVID-19 harus segera melakukan langkah antisipasi.
Data yang dirilis laman resmi http://infocovid19.jatimprov.go.id/ menunjukkan, jumlah pasien meningkat 229 pasien yang tersebar di 38/kota/kabupaten dalam dua pekan terakhir. Sampai Selasa (1/6/2021), ada 1.743 pasien yang dirawat.
Meski jumlah itu masih lebih kecil jika dibandingkan dengan angka pasien COVID-19 pada Lebaran atau Kamis (13/5/2021) yakni sebanyak 1.789 orang yang dirawat. Namun, angka tersebut sejatinya terus menurun selama lima hari sampai Selasa (18/5/2021), yaitu menjadi 1.514 pasien.
Sampai terjadi lonjakan terus menerus selama dua pekan terakhir. Rata-rata per hari, jumlah pasien bertambah 16-17 orang.
Jumlah pasien terbanyak sementara ini berasal dari Kabupaten Madiun (164 orang), Surabaya (129 orang), Kota Madiun (120 orang), dan Kabupaten Blitar (112 orang). Kabupaten/kota lainnya berada di bawah seratus, bahkan Sumenep di Pulau Madura dinyatakan nol kasus aktif atau belum ada pasien dirawat.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta bupati/wali kota mewaspadai potensi kenaikan kasus. Saat ini sudah lewat dua pekan dari masa Lebaran. Ada prediksi kasus akan naik setelah lewat masa inkubasi penularan virus korona jenis baru (SARS-CoV-2) atau mutasinya yang minimal dua pekan. Jika prediksi ini terbukti, pada bulan ini kenaikan kasus akan terasa.
Meski demikian, sementara ini penambahan kasus harian di Jatim belum mencemaskan. Dibandingkan dengan kemarin, kasus baru bertambah 225 orang.
“Memang naik, tapi masih landai. Belum signifikan, dari kisaran 150-an kasus sehari, jadi 250-an kasus per-hari. Terakhir kemarin Senin bertambah 249 kasus baru,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Jatim Makhyan Jibril, Selasa (1/6/2021).
Jibril menjelaskan kenaikan kasus masih didominasi klaster keluarga. Dirinya belum mendapatkan laporan adanya klaster mudik/lebaran 2021.
Penambahan di bawah 300 kasus menjadi salah satu indikator bahwa situasi masih landai. Kurun Januari-Maret, penambahan kasus harian sempat menembus 1.000 orang.
”Kasus naik, tetapi belum signifikan. Namun, kewaspadaan perlu kembali ditingkatkan,” ujarnya.
Adapun jumlah pasien yang sembuh hingga Selasa (1/6/2021) sebanyak 141.109 orang. Pasien yang meninggal dunia sebanyak 11.270 orang. (bid)
Berikut sebaran kasus aktif COVID-19 di 38 Kabupaten/Kota Jatim:
1. Kabupaten Madiun, 164 kasus aktif
2. Kota Surabaya, 129 kasus aktif
3. Kota Madiun, 120 kasus aktif
4. Kabupaten Blitar, 112 kasus aktif
5. Banyuwangi, 98 kasus aktif
6. Magetan, 97 kasus aktif
7. Trenggalek, 95 kasus aktif
8. Nganjuk, 93 kasus aktif
9. Ponorogo, 90 kasus aktif
10. Tulungagung, 81 kasus aktif
11. Kabupaten Kediri, 61 kasus aktif
12. Kabupaten Mojokerto, 59 kasus aktif
13. Ngawi, 58 kasus aktif
14. Pacitan, 47 kasus aktif
15. Tuban, 47 kasus aktif
16. Gresik, 45 kasus aktif
17. Bangkalan, 43 kasus aktif
18. Sidoarjo, 40 kasus aktif
19. Kabupaten Pasuruan, 34 kasus aktif
20. Kabupaten Malang, 28 kasus aktif
21. Kota Mojokerto, 27 kasus aktif
22. Jombang, 27 kasus aktif
23. Kota Malang, 20 kasus aktif
24. Lamongan, 15 kasus aktif
25. Jember, 12 kasus aktif
26. Kota Kediri, 12 kasus aktif
27. Situbondo, 12 kasus aktif
28. Bojonegoro, 12 kasus aktif
29. Kota Batu, 9 kasus aktif
30. Kota Blitar, 8 kasus aktif
31. Kota Probolinggo, 7 kasus aktif
32. Bondowoso, 7 kasus aktif
33. Pamekasan, 4 kasus aktif
34. Kabupaten Probolinggo, 4 kasus aktif
35. Sampang, 4 kasus aktif
36. Kota Pasuruan, 4 kasus aktif
37. Lumajang, 2 kasus aktif
38. Sumenep, 0 kasus aktif.