bongkah.id – Kepolisian Catalunya, Mossos, menangkap mantan Presiden klub Barcelona Josep Maria Bartomeu. Penangkapan itu terkait skandal korupsi penyelewengan dana klub, yang terkenal dengan sebutan BarcaGate.
Mantan petinggi Barcelona itu, menurut Sport, merupakan salah satu dari empat orang yang ditangkap, setelah kepolisian menggeledah kantor Barcelona, Senin (1/3/2021) pagi waktu setempat. Tiga tokoh lain yang ditangkap adalah Oscar Grau (CEO Barcelona), Roma Gomez Punti (Kepala Layanan Hukum Barcelona), dan Jaume Masferrer yang merupakan penasihat terpercaya Bartomeu.
Hakim yang bertanggung jawab atas kasus tersebut menemukan tanda-tanda administrasi yang tidak jelas dalam perekrutan perusahaan I3 Ventures. Sebuah perusahaan yang dibayar Bartomeu untuk tugas monitoring media sosial. Targetnya meningkatkan pencitraan Bartomeu dengan melakukan manipulasi fakta. Selain itu, ditugaskan merusak citra pemain. Demikian pula para mantan direktur, yang berada di posisi berseberangan dengan Bartomeu.
Dalam laporan tersebut, Mossos menemukan kemungkinan penyelewengan administrasi atau korupsi antar-individu. Penyelidikan itu dimulai dari pengaduan kelompok LSM Dignitat Blaugrana yang masih dirahasiakan. Investigasi skandal tersebut telah diperpanjang enam kali oleh pengadilan, dengan nomor kasus 13 di Audiencia of Barcelona. Perpanjangan berakhir pada 10 Maret mendatang.
Pada September 2020, Bartomeu dituduh korupsi. Memanfaatkan jabatan dan kekuasaannya sebagai Presiden Klub Barcelona untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya. Menggunakan anggaran klub untuk membayar I3 Ventures 600 persen di atas harga normal. Selain untuk pencitraan Bartomeu agar terlihat baik, I3 Ventures ditugaskan memantau media sosial para pemain Barcelona.
Dalam laporan Cadena SER, Barcelona sudah mengontrak I3 Ventures sejak akhir 2017. Perusahaan yang dimiliki Carlos Ibanez ini disebut setidaknya sudah menggunakan enam akun Facebook, untuk menekan figur-figur yang tidak sejalan dengan Bartomeu. Pemain seperti Lionel Messi dan Gerard Pique disebut sempat jadi sasaran kritik.
Laporan kejahatan yang dituduhkan atas hal ini, adalah kemungkinan ketidakcakapan manajemen klub. Membayar harga jauh di atas pasar untuk layanan yang diberikan I3 Ventures. Pihak penyidik juga menyelidiki kemungkinan korupsi, senyampang pihak yang terlibat menerima komisi.
Bayaran yang diberikan Barca pada I3 Ventures disebut enam kali lipat lebih tinggi dibanding harga pasar. Dalam laporan yang ada, Barca disebut membayar 1 juta euro per tahun, terkait I3 Ventures dalam monitoring media sosial dan promosi diri Bartomeu beserta jajaran direksi.
Strategi untuk meloloskan anggaran agar tidak perlu persetujuan Direksi, maka pembayaran anggara I3 Ventures dipecah Bartomeu dalam beberapa bentuk. Strategi itu membuat nilai pembayaran selalu berada di bawah 200 ribu euro. Pun secara manajemen, tidak membutuhkan persetujuan dari Direksi Barcelona.
Dalam rilis resmi, Barca menolak laporan yang menyudutkan mereka terkait I3 Ventures. Laporan auditor eksternal menyatakan Barcelona tidak melakukan pelanggaran. Auditor eksternal juga menyatakan harga yang dibayarkan sesuai dengan harga pasar saat itu.
Skandal BarcaGate ini merupakan satu dari sekian banyak kasus yang dimiliki Barcelona sepanjang 2020. Selain BarcaGate, masalah yang menghampiri Blaugrana pada tahun lalu adalah keributan pemecatan pelatih Quique Setien, pertengkaran Direktur Eric Abidal dengan Lionel Messi, hingga rencana kepergian Messi dari Camp Nou yang ditolak Bartomeu. (zul)