Komponen alat bantu dengar.

bongkah.id – Bagi sebagian orang, suara hujan, tawa, atau panggilan nama adalah hal yang biasa. Namun bagi individu dengan gangguan pendengaran, suara bisa menjadi sesuatu yang sulit dijangkau. Gangguan pendengaran bukan sekadar persoalan telinga, tetapi juga menyentuh komunikasi, emosi, proses belajar, dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Di sinilah teknologi pendengaran berperan penting. Dua solusi yang paling dikenal adalah alat bantu dengar dan implan koklea. Keduanya sama-sama membantu individu dengan gangguan pendengaran, tetapi bekerja dengan cara yang berbeda dan digunakan pada kondisi yang berbeda pula.

ads

Memahami Gangguan Pendengaran

Gangguan pendengaran dapat terjadi pada siapa saja dan di berbagai tahap kehidupan. Penyebabnya beragam, mulai dari faktor genetik, infeksi, paparan suara bising, penuaan, hingga kondisi medis tertentu. Salah satu jenis yang paling umum adalah gangguan pendengaran sensorineural, yaitu gangguan akibat kerusakan pada telinga bagian dalam (koklea/rumah siput) atau saraf pendengaran.

Pada kondisi ini, suara tidak dapat diproses dengan baik meskipun telinga tampak normal dari luar. Dampaknya tidak hanya pada kemampuan mendengar, tetapi juga kesulitan memahami percakapan, juga hambatan perkembangan bicara dan bahasa pada anak, menjadi tantangan belajar di sekolah, dan rasa isolasi sosial dan kurang percaya diri

Karena itu, pemilihan teknologi pendengaran yang tepat menjadi langkah penting.

Dua Pendekatan Teknologi Pendengaran

Secara garis besar, alat teknologi pendengaran dirancang untuk memperkuat suara atau
menggantikan fungsi pendengaran yang rusak. Di sinilah perbedaan utama antara alat bantu dengar dan implan koklea. Alat bantu dengar memperkuat suara yang masih tersisa.

Alat bantu dengar adalah perangkat elektronik kecil yang dipakai di dalam atau di belakang telinga. Cara kerjanya relatif sederhana yakni mikrofon menangkap suara dari lingkungan,
suara diperkuat oleh amplifier, speaker menyalurkan suara ke dalam liang telinga.

Alat bantu dengar tidak menciptakan pendengaran baru, tetapi membantu memaksimalkan kemampuan pendengaran yang masih ada. Oleh karena itu, alat ini paling efektif untuk gangguan pendengaran ringan hingga sedang.

Bagi pengguna yang tepat, alat bantu dengar dapat membantu memahami percakapan sehari-hari, mendukung aktivitas belajar, meningkatkan interaksi sosial, mengurangi rasa terasing pada anak-anak.

Penggunaan alat bantu dengar yang konsisten dan terfitting dengan baik sangat penting untuk mendukung perkembangan bahasa dan bicara.

Mekanisme pendengaran suara.

Implan Koklea: Ketika Suara Perlu Jalan Alternatif

Pada gangguan pendengaran berat hingga sangat berat, alat bantu dengar sering kali tidak lagi memberikan manfaat yang cukup. Di sinilah implan koklea menjadi pilihan. Berbeda dengan alat bantu dengar, implan koklea tidak hanya memperkuat suara, mengubah suara menjadi sinyal listrik, langsung merangsang saraf pendengaran

Implan koklea terdiri dari prosesor eksternal yang menangkap dan mengolah suara. Implan internal yang ditanam melalui prosedur bedah.

Teknologi ini melewati bagian koklea yang rusak dan mengirimkan sinyal langsung ke saraf pendengaran. Hasilnya bukan pendengaran yang “normal”, tetapi akses terhadap suara dan pemahaman bicara yang jauh lebih bermakna.

Bagi anak dengan gangguan pendengaran berat sejak dini, implan koklea dapat membuka peluang untuk belajar bahasa lisan, mengikuti pendidikan formal, berkembang sesuai tahap usia, berpartisipasi aktif dalam lingkungan sosial.

Siapa yang Cocok Menggunakan Apa?

Alat bantu dengar cocok untuk gangguan pendengaran ringan dan sedang, bagi yang masih memiliki sisa pendengaran fungsional, dan bagi yang kesulitan memahami percakapan, terutama di lingkungan bising

Implan Koklea dipertimbangkan untuk gangguan pendengaran berat dan sangat berat, tidak terbantu optimal dengan alat bantu dengar, untuk anak atau dewasa dengan hambatan perkembangan bahasa, dan bagi gangguan pendengaran satu atau kedua telinga.

Dalam beberapa kasus, kombinasi digunakan untuk satu telinga dengan implan koklea, satu telinga dengan alat bantu dengar.

Kelebihan dan Keterbatasan

Kelebihan alat bantu dengar adalah tidak memerlukan operasi, biaya lebih terjangkau, mudah digunakan dan dirawat.

Kelebihan Implan Koklea

Memberikan akses suara yang lebih luas, lebih efektif pada gangguan pendengaran berat, membantu pemahaman bicara secara signifikan.

Keterbatasan keduanya tidak ada teknologi yang mengembalikan pendengaran alami sepenuhnya.

Alat bantu dengar bergantung pada sisa pendengaran, implan koklea memerlukan pembedahan dan terapi lanjutan, serta pertimbangan biaya.

Alat bantu dengar berharga jual sekitar Rp1 juta – Rp60 juta per telinga. Sedangkan Implan koklea sekitar Rp150 juta – Rp350 juta per telinga, termasuk operasi dan rehabilitasi.

Biaya ini perlu dipertimbangkan bersama dokter, audiolog, dan keluarga sesuai kebutuhan dan manfaat jangka panjang.

Mendengar untuk Bertumbuh

Memilih antara alat bantu dengar dan implan koklea bukan hanya soal teknologi, tetapi soal kesempatan, yakni kesempatan untuk berkomunikasi, belajar, dan berkembang secara optimal. Dengan akses suara yang lebih baik, terutama pada anak dengan gangguan pendengaran, kesenjangan tumbuh kembang dapat diminimalkan.

Anak dapat mengenali potensinya, berprestasi, mandiri, dan berdaya. Bahkan melampaui batasan yang dulu dianggap mustahil. Karena mendengar bukan sekadar soal telinga, tetapi tentang menghubungkan diri dengan dunia. (anto)

6

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini