Bongkah.id – Jembatan Wonokerto sepanjang 24 meter dengan lebar 4 meter ini di Desa Sumberwono, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, rampung dibangun. Keberadaan infrastruktur jalan penghubung lintas desa ini akan meningkatkan laju roda perekonomian masyarakat sekitar karena memudahkan mereka hilir mudik ke Pasar Tradisional Sawahan.
Jembatan Wonokerto dibangun dengan dana senilai Rp 800 juta dari anggaran Bantuan Keuangan (BK) Desa. Masyarakat sekitar berharap adanya infrastruktur baru ini dapat mendorong pembangunan kawasan sekitar, salah satunya destinasi wisata.
“Kami sampaikan bahwa Kecamatan Bangsal belum ada tempat wisata. Nah, di areal jembatan ini, kami memiliki lahan yang luas untuk dapat dimanfaatkan ke arah pembangunan wisata. Mohon kiranya ini dapat menjadi atensi Pemda,” kata Kepala Desa Sumberwono, Khoirul Ikhwan dalam laporannya usai peresmian Jembatan Wonokerto oleh Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, Kamis siang (30/12/2021).
Peresmian Jembatan Wonokerto ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Ikfina Fahmawati. Pembangunan infrastruktur jalan penghubung Desa Sumberwono dengan Kedunguneng sepanjang 24 meter dengan lebar 4 meter ini menelan dana senilai Rp 800 juta.
Khoirul mengaku, keberadaan Jembatan Wonokerto sangat bermanfaat bagi warga, terutama di desanya. Bukan hanya di sektor perekonomian, masyarakat yang setiap hari hilir mudik ke wilayah desa lain untuk berbagai urusan juga menjadi lebih mudah.
“Jembatan ini menjadi akses bagi yang mau ke ke Pasar Sawahan, maupun desa-desa di timur sungai. Anak-anak kami yang sekolah di SMAN Peterongan, SMPN 2 Bangsal, dan MTSn Bangsal juga sangat terbantu dengan adanya Jembatan Wonokerto ini,” tuturnya.
Ia menilai, kelebihan itu bisa lebih dioptimalkan dengan adanya kawasan wisata di Desa Sumberwono dan sekitarnya yang akan dapat meningkatkan perekonomian warga. Oleh karena itu, pihaknya berharap Pemkab Mojokerto bisa menyokong wacana tersebut dengan pembangunan sarana dan prasarana penunjang lainnya.
“Maka dari itu, Kami ingin agar Pemda dapat membantu melengkapi pembangunan tepatnya jalan arah ke jembatan,” harapnya.
Menanggapi harapan Kades Sumberwono, Bupati Ikfina pada arahannya menegaskan bahwa proyek pembangunan infrastruktur di Kabupaten Mojokerto akan fokus pada kebutuhan masyarakat, kebermanfaatan dan keberlanjutan. Untuk semua itu, harus ada komunikasi dan urun rembug untuk memetakan apa saja yang dibutuhkan dan dapat memberi manfaat sebesar-besarnya.
“Pemda akan memprioritaskan program pembangunan yang benar-benar dibutuhkan urgensinya. Saya mohon untuk pembangunan ke depan, awali dengan urun rembug mana-mana yang didahulukan. tolong Bapak/Ibu petakan semua apa saja yang prioritas, agar sesuai prosedur,” ujarnya didampingi Kabag Administrasi Pembangunan Rinaldi Rizal Sabiri, dan Camat Bangsal Sugeng Nuryadi.
Ikfina menjelaskan, pemkab tidak bisa begitu saja mengalokasikan anggaran untuk pembangunan tanpa perencanaan dan penetapan skala prioritas. Apalagi, pengelolaan keuangan daerah selalu mendapat pengawasan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Kita ini juga diawasi KPK pada Divisi Korsupgah. KPK mengawal bebagai kebijakan program pembangunan, yang harus ada dasar perencanaan. Termasuk mengawasi apakah program ini betul-betul ada nilai kebermanfaatan dan produktivitasnya bagi masyarakat. Tapi pemantauan tersebut, jangan sampai membuat kita takut untuk menjalankan program,” terangnya. (bid)