Longsor di sisi jalan Jalur Gumitir saat dipantau petugas. Bongkah.id/Muhammad Hatta/
Longsor di sisi jalan Jalur Gumitir saat dipantau petugas. Bongkah.id/Muhammad Hatta/

Bongkah.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah Jember selama dua hari berturut-turut memicu terjadinya longsor di Jalur Nasional III Banyuwangi–Jember. Tepatnya di KM 37, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, pada Minggu malam (29/6/2025) sekitar pukul 21.15 WIB.

Peristiwa tanah longsor tersebut terjadi di tepi jalan dan langsung mengganggu kelancaran arus lalu lintas di jalur penghubung antar kabupaten itu.

ads

Tidak ada korban jiwa maupun kerugian materiil yang dilaporkan, namun pihak kepolisian segera melakukan langkah mitigasi untuk mencegah dampak lebih besar.

Kepala Unit KBO Satlantas Polres Jember, Ipda Robert Evan mengatakan pihaknya langsung melakukan koordinasi untuk mengatasi kendala lalu lintas di lokasi kejadian.

Pihaknya bersama anggota polisi dari Polsek Sempolan (Silo), dibantu lima orang relawan Gumitir diterjunkan ke lokasi kejadian. Untuk melakukan penanganan awal, asessment awal terkait dampak bencana longsor.

Dilanjutkan dengan, menerapkan sistem buka tutup arus lalu lintas guna menghindari resiko longsor susulan. Juga antisipasi agar longsor tidak meluas.

“Memang benar terjadi longsor itu. Kemudian diberlakukan buka tutup arus di titik longsor itu. Karena kalau tidak itu akan menyebabkan longsornya tambah lebar,” ujar Robert saat dikonfirmasi di Satlantas Polres Jember, Senin (30/6/2025).

Menurut Ipda Robert, meski terjadi longsor, seluruh jenis kendaraan masih diizinkan melintas dengan sistem buka tutup.

“Untuk kendaraan besar, roda enam ke atas masih diperkenankan melintas. Tapi dengan buka tutup arus dan gantian. Intinya semua kendaraan masih bisa melintas,” tambahnya.

Terkait pengaturan lalu lintas, lanjutnya, tidak dilakukan penambahan personel polisi dari Unit Satlantas Polres Jember.

“Untuk membantu mengurai kemacetan, tidak ada petugas khusus. Sementara hanya rekan-rekan anggota polisi dari Polsek Sempolan dan dibantu relawan Gumitir,” jelasnya.

Lebih lanjut kata Robert, bencana longsor itu diduga terjadi akibat curah hujan tinggi yang berlangsung terus-menerus selama dua hari terakhir. Selain itu, minimnya penahan tanah di kawasan lereng turut memperparah kondisi hingga menyebabkan longsoran turun ke sisi jalan.

“Dikhawatirkan jika tidak dilakukan buka tutup arus akan memperlebar longsoran. Sehingga mengikis ruas jalan dan ini membahayakan kendaraan yang melintas,” ucapnya.

Hingga Senin pagi (30/6/2025), sistem buka tutup masih diterapkan untuk menjaga kondisi tanah stabil, serta upaya untuk perbaikan bekas longsoran di sisi jalan.

“Para pengendara kami imbau untuk tetap berhati-hati saat melintas di jalur tersebut dan mengikuti arahan petugas di lapangan,” tandasnya. (ata/sip)

69

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini