Jembatan Jurang III Purwojati di Kecamatan Ngoro sekarang sudah bisa dilalui seluruh jenis kendaraan.

bongkah.id – Pemerintah Kabupaten Mojokerto mulai mengoperasikan sejumlah jembatan hasil pembangunan tahun anggaran 2025 yang masuk dalam daftar proyek prioritas daerah.

‎Dari enam paket pekerjaan, lima di antaranya telah rampung sepenuhnya, sementara satu proyek masih dalam tahap penyelesaian akhir.

‎Salah satu yang sudah difungsikan adalah Jembatan Jurang III Purwojati di Kecamatan Ngoro. Jembatan ini kini resmi dibuka dan dapat dilalui seluruh jenis kendaraan, mulai roda dua hingga angkutan barang, sebagai jalur alternatif penghubung Ngoro–Pungging.

‎Pembangunan jembatan yang berada di perbatasan Desa Purwojati dan Desa Lolawang tersebut dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mojokerto.

‎Meski kontrak pekerjaan berakhir pada 27 Desember 2025, proyek senilai Rp 2,5 miliar yang dimulai sejak 1 Juli itu berhasil diselesaikan lebih awal dan langsung dioperasikan.

‎Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Kabupaten Mojokerto, Henri Surya, memastikan bahwa Jembatan Jurang III telah dibuka penuh untuk umum.

‎“Sudah dibuka dan bisa dilalui semua jenis kendaraan,” ujarnya, Rabu (24/12/2025). Ia menambahkan, jalur ini juga menjadi akses penting menuju kawasan Ngoro Industri Persada (NIP).

‎Selain mempercepat mobilitas warga, pengoperasian jembatan tersebut dinilai strategis untuk mengurangi kepadatan lalu lintas, khususnya selama periode libur Natal dan Tahun Baru. Jalur alternatif ini diharapkan mampu menekan beban kendaraan di ruas nasional Mojokerto–Japanan.

‎Berdasarkan data Pemkab Mojokerto, dari enam proyek jembatan prioritas tahun 2025, lima paket telah selesai 100 persen dan dinyatakan sesuai target waktu, mutu, serta anggaran.

‎Salah satu proyek strategis yang telah rampung adalah Jembatan Talunbrak di Desa Talunblandong, Kecamatan Dawarblandong, senilai Rp 13,5 miliar, yang kini menjadi penghubung utama Mojokerto–Gresik sekaligus ikon baru wilayah tersebut.

‎Jembatan lain yang telah berfungsi meliputi Jembatan Suwiden di Kecamatan Trowulan dan Jembatan Sumberjati di Kecamatan Jatirejo, yang turut memperlancar aktivitas ekonomi masyarakat setempat.

‎Sementara itu, satu paket tersisa yakni Jembatan Lebaksono di Kecamatan Pungging masih dalam tahap penyelesaian akhir dengan progres sekitar 83 persen. Proyek bernilai Rp 9,6 miliar tersebut ditargetkan rampung dan dibuka untuk umum sebelum akhir Desember.

‎Dengan beroperasinya mayoritas jembatan prioritas ini, Pemkab Mojokerto optimistis konektivitas antarwilayah semakin kuat, arus lalu lintas lebih merata, serta pertumbuhan ekonomi masyarakat desa hingga kawasan industri dapat terdorong secara berkelanjutan. (kim)

5

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini