bongkah.id – Deru mesin kendaraan mulai terasa lebih padat di sejumlah ruas jalan utama Kabupaten Sidoarjo. Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang identik dengan peningkatan mobilitas warga membuat arus lalu lintas diprediksi melonjak, terutama di jalur-jalur penghubung menuju Surabaya dan kawasan bandara.
Mengantisipasi kondisi tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) Sidoarjo mengambil langkah taktis dengan mengoptimalkan rekayasa lalu lintas. Salah satunya melalui penyesuaian durasi lampu lalu lintas di sejumlah simpang rawan kepadatan.
Pengaturan traffic light dilakukan secara fleksibel dan situasional, mengikuti dinamika arus kendaraan di lapangan. Jalur dengan volume kendaraan lebih tinggi akan mendapatkan waktu lampu hijau lebih panjang, sementara jalur lain menyesuaikan kondisi.
Kepala Dishub Sidoarjo, Budi Basuki, mengatakan pengaturan tersebut dirancang agar arus kendaraan tetap mengalir, meski volume lalu lintas meningkat selama libur panjang.
“Rekayasa lalu lintas kami lakukan secara situasional. Jalur yang kendaraannya lebih padat akan kami prioritaskan dengan durasi lampu hijau yang lebih lama,” ujar Budi, Minggu (28/12/2025).
Sejumlah simpang strategis menjadi perhatian utama. Simpang Bawah Flyover Waru, misalnya, kembali menjadi fokus karena berperan sebagai urat nadi pergerakan kendaraan dari Sidoarjo menuju Surabaya. Di titik ini, antrean panjang kerap muncul saat volume kendaraan meningkat. “Di Simpang Bawah Flyover Waru, arus dari Sidoarjo ke Surabaya kami prioritaskan agar tidak terjadi antrean panjang,” jelas dia.
Selain Waru, penyesuaian lampu lalu lintas juga diterapkan di Simpang Empat Gedangan, Simpang Tiga Medaeng, serta kawasan Traffic Light McD Juanda, Sedati. Lokasi-lokasi tersebut diprediksi akan mengalami peningkatan arus kendaraan selama periode Nataru, seiring aktivitas perjalanan masyarakat.
Agar pengaturan lalu lintas berjalan optimal, Dishub Sidoarjo menyiagakan 79 personel yang dibagi dalam tiga shift. Petugas disebar di berbagai simpul strategis dan bersiaga selama 24 jam penuh untuk memantau dan mengurai kepadatan.
“Personel kami siaga penuh di lapangan untuk memastikan arus lalu lintas tetap lancar selama Nataru,” pungkas Budi. (anto)



























