Bongkah.id – Sabtu malam itu, halaman Mapolres Jombang berubah menjadi panggung budaya yang meriah. Di bawah langit Jombang yang cerah, ratusan pasang mata tertuju ke layar kelir putih, di mana tokoh Gatotkaca siap dihidupkan lewat tangan piawai seorang dalang yang tak biasa, AKP Sartono, Kapolsek Plandaan yang malam itu menanggalkan seragamnya untuk membawakan lakon Gatotkaca Kridha Bhayangkara.
Suara gamelan bergema, diiringi alunan campursari yang menambah semarak suasana. Masyarakat duduk berbaur dengan pejabat, anggota Polres, hingga jajaran Forkopimda. Di barisan depan, Bupati Jombang, Abah Warsubi, tampak khidmat menikmati tiap adegan wayang yang sarat makna.
Lakon yang diangkat pun bukan sekadar hiburan. Kisah kepahlawanan Gatotkaca, sang satria yang gagah berani, menyiratkan pesan kejujuran, keberanian, dan pengabdian, nilai-nilai yang diharapkan senantiasa menjiwai Bhayangkara dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Sebelum pentas dimulai, Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan, berdiri di hadapan hadirin, menyampaikan maksud di balik gelaran budaya malam itu.
“Kami mempersembahkan pagelaran wayang kulit ini kepada masyarakat Jombang sebagai bentuk pelestarian budaya luhur bangsa. Semoga kegiatan ini juga menjadi jembatan silaturahmi antara Polri dan masyarakat. Kami mohon doa restu, semoga Polres Jombang dan seluruh jajaran dapat menjalankan tugas sebaik-baiknya. Dan apabila selama ini ada kekurangan atau kesalahan, kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat Jombang,” tutur Kapolres dengan suara lantang. Sabtu (28/6/2025) malam.
Bagi warga Jombang, malam itu lebih dari sekadar tontonan. Semangat Bhayangkara ke-79 terasa hidup di tengah lantunan sinden, goyangan jemari dalang, dan denting gamelan yang membangkitkan rasa kebersamaan.
Tak sedikit warga yang datang berbondong-bondong, rela duduk lesehan, menikmati suguhan wayang kulit yang jarang mereka saksikan di era hiburan digital ini. Hiburan campursari pun menambah riuh tepuk tangan dan sorak penonton.
Lewat pertunjukan ini, Polres Jombang ingin memastikan bahwa di balik tugas menjaga keamanan, ada kepedulian untuk merawat warisan budaya sekaligus merajut kedekatan dengan masyarakat. Di usia ke-79 Bhayangkara, sinergi itu diharap terus terjalin demi Jombang yang aman dan harmonis. (ima/sip)