Bongkah.id – Di tengah ketidakpastian kapan berakhirnya wabah virus corona (Covid-19), Lembaga Survei Indonesia LSI Denny JA hasil riset terbarunya. Lembaga ini meramalkan penanganan penyebaran coronavirus akan tuntas dan kondisi negara kembali normal pada Juni-Juli 2020.
Prediksi ini berlaku apabila semua pihak tetap mematuhi protokol pencegahan COVID-19. Kesimupulan LSI Denny JA merujuk pada pengembangan penemuan vaksin dunia.
Dalam risetnya, lembaga ini mengelaborasi banyak negara dan perusahaan besar yang berlomba menemukan vaksin untuk virus corona. Dari data ini kemudian, lembaga ini menyimpulkan vaksin pertama yang bisa dipakai luas pada Mei-Juli 2021. penanganan virus corona 100 persen tuntas
“Saat itulah 100 persen virus corona tidak menjadi masalah bagi manusia. Indonesia termasuk negara menengah (Kategori B) dari sisi kecepatan menyelesaikan kasus virus corona untuk mencapai level 99 persen tuntas,” terang LSI Denny JA dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/4/2020).
Berdasarkan data Singapore University pula, dalam menangani virus Corona untuk mencapai tuntas 99 persen, LSI Denny JA membagi tiga kategori.
Kategori A (penanganan cepat), Kategori B (penanganan menengah), dan Kategori C (penanganan lambat). Disebut cepat jika 99 persen tuntas itu terjadi paling telat di akhir Mei 2020. Disebut sedang jika 99 persen tuntas di bulan Juni 2020. Disebut lambat jika 99 persen tuntas terjadi setelah bulan Juni 2020.
Negara kategori A (Penanganan Cepat) antara lain Negara China, Korea Selatan, Jerman, United Kingdom, Malaysia dan Amerika Serikat. Negara ini tergolong paling cepat di dunia, di luar China yang menuntaskan virus corona 99 persen.
Indonesia termasuk negara kategori B, yang menangani virus corona dengan kecepatan menengah. Diprediksi di bulan Juni 2020, virus corona tak lagi menjadi isu besar. Kehidupan hampir normal kembali, walau social distancing tetap harus dijaga karena vaksin belum ditemukan.
LSI Denny JA memberi catatan, prediksi itu dibuat berdasarkan metode ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan. Temuan ini tidak dikembangkan dari model proyeksi data seperti yang lazim digunakan sejumlah lembaga riset di tanah air maupun internasional. Melainkan riset dilakukan dengan mengolah data sekunder.
“Prediksi melalui pengembangan penemuan vaksi ini dibangun dengan beberapa asumsi misalnya protokol kesehatan yang ditetapkan WHO tetap dijalankan. Vaksin ditemukan pertengahan tahun depan jika kecepatan penelitian laboratorium sama seperti yang sekarang terjadi,” jelasnya.
Tujuan dari riset ini ingin menjawab apakah dan kapankah puncak pandemi terlampaui, bisakah kita prediksi kapan pandemik berakhir. Adapun dari pertanyaan itu diolah LSI Denny JA dari 3 sumber data dan informasi, yakni Worldometer data dunia virus corona, Singapore University of Technology and Design dan berbagai hasil riset lainnya.
Ketika virus corona mulai merebak di seluruh dunia, sejumlah negara langsung menggalangkan protokol kesehatan COVID-19 seperti lockdown. Indonesia yang belakangan menerapkan protokol serupa dengan skala dan prosedur yang disesuaikan dengan situasi di lapangan.
Misalnya imbuan social distancing, memakai masker hingga mencuci tangan. Dan yang terbaru adalah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah yang terdapat kasus positif Covid-19 tinggi atau zona merah.
Data dari worldometer menunjukkan, protokol kesehatan itu efektif bekerja bagi rata-rata penduduk dunia. Sebelumnya, penambahan kasus baru yang terpapar Corona di tiap negara cenderung naik signifikan. Akan tetapi sejak 1 April 2020, penambahan kasus baru terpapar mulai menunjukkan grafik yang landai.
Sementara Singapore University of Technology and design mengembangkan model prediksi lebih jauh dengan aneka prediksi yang dikembangkan banyak lembaga. University of Singapore memprediksi 100 persen tercapai di bulan Desember 2020.
Hanya dua negara yang 100 persen tuntas di bulan Februari-April 2021. Adapun LSI Denny JA lebih menyimpulkan rentang waktu Juli-September 2020 sebagai rentang waktu selesainya 99 persen kasus covid-19.
“Indonesia normal pada kondisi 99% tuntas COVID-19 di bulan Juni 2020,” tulis LSI Denny JA pada kesimpulannya. (bid)