Bongkah.id – Kabupaten Mojokerto rupanya menyimpan kekayaah motif batik khas yang indah dan menawan dengan bahan pewarna alami. Keindahan busana khas Bumi Majapahit itu memancar saat gelaran Fashion Show Batik Bumi Majapahit yang diperagakan para pejabat dalam rangkaian Majafest 2022.
Fashion Show Batik yang diperagakan Kepala OPD, Camat di jajaran Pemkab Mojokerto beserta istri mendapat sambutan antusias dari masyarakat. Acara ini berlangsung pada hari keempat dalam rangkaian event Majafest 2022 yang digelar sejak 23 sampai 27 Agustus.
Fashion Show Batik digelar mulai pukul 20.30 WIB sampai tengah malam di Lapangan Paseban Agung, Desa/Kecamatan Trawas. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Sekda Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko, Sekda Kota Surabaya, serta Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang, Australia dan Belarusia menyaksikan langsung para pejabat didampingi istrinya mengenakan busana batik khas Majapahit berjalan di atas catwalk.
Acara diawali dengan penampilan sejumlah model pria dan wanita yang memamerkan busana perpaduan kain batik dan tenun khas Kabupaten Mojokerto. Aneka busana motif batik ini menggunakan pewarna alami seperti mahoni, daun indigo atau tarum dan daun ketapang.
“Ide tema dan motif batik ini asli Mojokerto langsung dari Bu Bupati Ikfina dan didesain sahabatnya dr Ian,” kata Kepala Disbudporapar Kabupaten Mojokerto Norman Handito.
Sementara Bupati Ikfina Fahmawati mengatakan, busana batik yang diperagakan sebagai pembuka Fashion Show Majafest 2022 tadi dijahit oleh siswa-siswi SMK Negeri 1 Sooko. Adapun pewarna batiknya sengaja menggunakan bahan alami untuk menjaga kelesatarian lingkungan hidup.
“Kami berkomitmen ke depan semua batik khas Kabupaten Mojokerto menggunakan pewarna alam. Walaupun demikian, hasilnya tetap indah, tidak kalah dibandingkan pewarna kimia.” kata Ikfina.
Usai peragaan busana oleh kalangan muda, giliran para kepala OPD, camat dan pejabat Pemkab yang memamerkan keterampilannya berlenggok di atas catwalk. Kekayaan batik asli Bumi Majapahit dengan beragam desain dan motif benar-benar memancar pada momen ini.
Salah satu yang paling menyedot perhatian adalah busana batik tulis dengan motif cabai beserta daun dan bunganya yang berasal dari Dawarblandong. Gambar cabai menjadi dominan karena merupakan komoditas unggulan kecamatan ini.
Minoux Batik selaku produsen memadukan motif cabai dengan simbol Surya Majapahit Candi Bajang Ratu. Demikian halnya Batik Cempaka karya Sri Mujiatim di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, yang menampilkan motif candi peninggalan Majapahit, buah brenuk atau mojo, simbol Surya Majapahit dan bunga teratai.
“Dua desain dan motif batik itu menjadi unggulan khas Kabupaten Mojokerto. Karena desain dan motifnya diilhami oleh peninggalan-peninggalan Kerajaan Majapahit dan kondisi alam sekitar,” papar Ikfina.
Selain batik khas produksi Dawarblandong dan Trowulan tadi, Ikfina juga memberikan penghargaan kepada karya Batik Beba di Jalan Wijaya Kusuma, Banjaragung, Kecamatan Puri. Serta Batik Tulis Putri Gunung dan Negi Batik milik Heni Yunina (56) di Desa Dinoyo, Kecamatan Jatirejo.
“Ada juga batik tenun ikat dari pengrajin Erha Lestari di Desa Kedung Uneng, Kecamatan Bangsal,” ujar Ikfina.
Pada hari sebelumnya, rangkaian event Majafest 2022 bergaung lewat acara nguleg sambal wader dalam layah terbanyak di Lapangan Trawas, Kamis (25/8/2022). Sajian dengan menggunakan 1,5 kwintal ikan Wader yang disajikan dalam 1.035 layah ini tercatat Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). (bid)