Bongkah.id – Alina Dini, warga Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, setiap hari selalu disibukkan dengan urusan buah durian.
Tak hanya menjual buah durian, perempuan berusia 29 tahun ini juga mengolah buah durian menjadi makanan lezat yang diberi nama Raja Ketan Durian.
Sesuai namanya, jajanan ini berbahan dasar ketan putih, buah durian, serta daun pandan. Perpaduan gurihnya ketan dan manisnya durian dibungkus harum daun pandan, sehingga menciptakan citarasa khas yang sulit dilupakan.
Alina Dini mengatakan, ketan durian tersebut diperkenalkan sejak awal Desember 2023 lalu. Awalnya perempuan lulusan Polinema ini hanya berjualan buah durian khas wonosalam yang banyak diburu oleh masyarakat.
Namun, sedikit keuntungan dari penjualan buah durian wonosalam yang dijual secara utuh.
Dengan ide kreatifnya, perempuan yang akrab disapa Dini kemudian mengolah durian tersebut menjadi fla yang menjadi toping ketan.
“Ya, ketannya direndam terlebih dahulu kemudian di masak, duriannya diambil dagingnya saja kemudian dicampur gula dan susu kemudian diaduk hingga menjadi fla,” ujarnya, Selasa (28/1/2025).
Sebagai pembungkus, ia memanfaatkan daun pandan yang banyak tumbuh di tanah Wonosalam, tak disangka ketan durian olahannya mendapatkan respon positif saat ditawarkan kepada para wisatawan.
“Biasanya digunakan sebagai buah tangan atau oleh-oleh saat pengunjung berwisata ke Wonosalam,” jelasnya.
Dalam sehari, sedikitnya pesanan yang datang mencapai 50 box hingga 100 box. Untuk harga perbox senilai Rp27 ribu.
“Perhari menghabiskan 5 hingga 10 kilogram ketan dan 30 hingga 50 biji durian, itu bisa dibuat 50 sampai 100 box perhari,” kata dia.
Meski berawal dari coba-coba, namun ia berfikir untuk serius berbisnis ketan durian. Hingga mampu memasarkannya keluar daerah dan mendapatkan omzet hingga jutaan rupiah peehari.
“Omzet perhari Rp2 juta hingga Rp5 juta. Pengiriman paling jauh di Jakarta dan Bali,” pungkasnya. (ima/sip)