Ketua tim penelitian, Septian Hadi Nurwanto menunjukkan diagram lingkaran dari hasil survei Pilwali Kediri 2024.

Bongkah.id – Pasangan Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Kediri nomor urut 01 Vinanda Prameswati-KH Qowimuddin Thoha unggul jauh melawan rivalnya  paslon nomor urut 02, Ferry Silviana Feronica-Regina Nadya Suwono. Paslon Vinanda-Gus Qowim meraup 54% suara responden, sedangkan lawannya hanya 36,89% dan sebanyak 8,20% merahasiakan pilihannya.

Persentase perolehan suara kontestan Pemilihan Walikota-Wakil Walikota Kediri 2024 tersebut berdasar hasil riset DPD KNPI Kota Kediri Bidang Sosial, Politik, dan Kebijakan Publik. Penelitian melibatkan 2.000 responden yang tersebar di 41 kelurahan dari total 47 kelurahan di Kota Kediri.

ads

Besarnya keterpilihan (elektabilitas) paslon Vinanda-Gus Qowim karena mayoritas responden yakni 66,6% memilih berdasarkan program kerja dan visi misi kandidat. Hal ini menunjukkan bahwa pemilih di Kota Kediri lebih fokus pada substansi, bukan hanya popularitas atau pencitraan.

“Dengan keunggulan dukungan sebanyak 54,92%, Paslon Nomor Urut 1 berada di posisi yang cukup kuat untuk memenangkan Pilkada. Namun mereka perlu mempertahankan momentum melalui komunikasi yang baik mengenai program kerja mereka,” kata Ketua tim penelitian, Septian Hadi Nurwanto dalam keterangan tertulis terkait hasil riset elektabilitas Cawa-Cawawali Kediri 2024.

Selain karena visi misi paslon, sebagian besar pemilih (juga digunakan untuk responden) pada Pilwali Kediri 2024 ini adalah perempuan yakni sebanyak 52,9%, sedangkan laki-laki sebanyak 47,1%. Jumlah pemilih dari kaum hawa yang lebih banyak ini secara psikologis menguntungkan paslon nomor urut 01 dengan cawali perempuan.

“Kelompok perempuan menjadi mayoritas pemilih, yang mengindikasikan pentingnya program-program yang mengedepankan kesejahteraan keluarga, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan. Calon walikota perempuan dari paslon nomor urut 01 dianggap lebih mengutamakan itu,” ujarnya.

Riset dari DPD KNPI Kota Kediri untuk Pilkada 2024 ini dilaksanakan selama 18 hari, dari 6 hingga 23 November 2024. Penelitian menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara langsung dengan kuisioner terstruktur.

Septian menjelaskan, hasil penelitian ini bertujuan untuk memahami karakteristik pemilih, alasan utama dalam menentukan pilihan, serta tingkat dukungan terhadap pasangan calon (Paslon). Hasil riset diharapkan dapat memberikan wawasan strategis mengenai demografi, motivasi, serta preferensi pemilih yang diharapkan dapat mendukung pelaksanaan Pilkada yang lebih efektif dan demokratis.

“Langkah ini penting agar kita bisa mengetahui apa yang diinginkan pemilih dan bagaimana mereka membuat keputusan. Dengan begitu, para kandidat dapat merancang strategi yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan pemilih,” terangnya. (wan/bid)

10

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini