Sehingga portal yang menutup jalan akhirnya dibuka. Namun karena tidak ditutup lagi, banyak kendaran menerobos melintasi jalan yang baru dicor.
“Akhirnya terjadi yang seperti itu ya, yang truk itu (menerobos beton cor yang masih basah). Karena memang ada kemacetan ya kemarin itu,” tutur dia.
Sebab kondisi lalu lintas yang padat itu, kontraktor pun terpaksa mengerjakan pengecoran secara bertahap di satu sisi jalan. Dan seharusnya, jalan yang selesai dicor harus ditutup sampai benar-benar kering dan layak dilintasi kendaraan.
“Umur beton (sampai kering), kurang lebih maksimal 28 hari. Nah, betor terperosok yang viral itu melintas di atas beton cor dasar yang masih basah,” kata Agung.
Setelah satu sisi selesai dilakukan pengecoran, satu sisi jalan lainnya mulai dilakukan pengecoran. Hal itu menyebabkan terjadinya keterlambatan progres proyek, sehingga dilakukan percepatan.
“Kemarin sudah dilakukan pengecoran B nol, atau dasar beton. Namun karena kurang koordinasi, sehingga terjadi peristiwa (bentor terperosok) kemarin itu,” ujar dia.
Akibat kejadian itu, jalan cor yang baru dikerjakan mengalami kerusakan sepanjang 50 meter. Pantauan lokasi, hingga saat ini Jalan Raya Dusun Mojolegi, Desa Dukuhmojo yang rusak setelah pengecoran itu belum diperbaiki. (ima)