Bongkah.id – UPT Puskesmas di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mulai menggunakan sistem pembayaran digital melalui QRIS. Peluncuran Sistem Pemerintahan Berbasis Eelektronik itu untuk memberikan pelayanan terhadap pengguna dan mewujudkan tata kelola pemerintahan pelayanan publik bidang kesehatan yang bersih, efektif, akuntabel.
QRIS merupakan standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019. Sistem elektronikasi ini dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Sementara QRIS untuk puskesmas adalah hasil kerjasama Pemkab Mojokerto dengan Bank Jatim Peluncurannya ditandai dengan ditandai dengan penyerahan Qris Barcode oleh Bupati Ikfina kepada Kepala UPT Puskesmas Sooko di hotel Aston, Jalan Totok Kerot, Desa Kenanten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Senin (26/12/2022).
Peluncuran QRIS pendapatan Puskesmas dihadiri Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya Rustyawati, Direktur Bank Jatim Deni Mahendra, Kepala Dinas Kesehatan Ulum Rokhmat Rokhmawan, Kepala Badan Pendapatan Daerah Mardiasih Kemudian ada Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (Bpkad) Mieke Juli Astuti, Perwakilan Dinas Kominfo, Perwakilan Dinas Pendidikan, Kepala SDI Al Akbar Bangsal, Forkopimca Bangsal, Kepala UPT Puskesmas dan Bendahara penerimaan pembantu Badan Layanan Umum Daerah (Blud) Se-Kabupaten Mojokerto.
“Jadi nanti pembayaran-pembayaran yang diterima oleh puskesmas dan tercatat sebagai PAD, sudah tidak pakai cash lagi tetapi semuanya cashless. Meskipun, ini nanti masuk pada pengelolaan Blud,” kata Ikfina.
Bersamaan dengan launching QRIS juga dilakukan pemberian penghargaan kepada SDI Al-Akbar Bangsal sebagai juara 2 pemenang lomba sekolah dengan Pangan Jajanan Anak Sehat (PJAS) aman tingkat nasional tahun 2022. Penghargaan bergengsi itu diserahkan oleh Kepala BBPOM Surabaya kepada Kepala Sekolah SDI Al-Akbar.
Selain itu, dilakukan rapat terbatas untuk membahas terkait PJAS. Di mana pangan jajanan anak sehat ini nanti tidak lepas dari tugas puskesmas.
“Ini tentu menjadi bagian tugas anda semuanya. Dan anda harus tahu betul di wilayah kerja anda. Bahwa sekolah mana saja yang harus diawasi terkait dengan keamanan jajanan anak yang dikonsumsi di sekolah,” ujar Ikfina.
Dalam kesempatan itu, Ikfina tak lupa mengucapkan terima kasih atas intervensi yang telah dilakukan oleh BPOM RI melalui UPT Balai Besar POM di Surabaya. Pemkab Mojokerto sangat mendukung kegiatan keamanan pangan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Mojokerto.
“Karena pangan adalah kebutuhan utama sehingga keamanannya merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan serta dijamin untuk melindungi kesehatan masyarakat, termasuk PJAS yang tersedia di sekolah dan lingkungan sekitar sekolah,” ungkapnya.
Ikfina mengapresiasi prestasi yang ditorehkan SDI Al Akbar, sebagai juara 2 lomba sekolah dengan PJAS aman tingkat nasional tahun 2022. Diharapkan, pencapaian ini dapat menjadi pendorong bagi sekolah untuk tetap melaksanakan penjaminan keamanan pangan.
“Serta menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Mojokerto,” imbuhnya.
Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto itu juga berkomitmen untuk melanjutkan program keamanan pangan di Kabupaten Mojokerto yang telah di inisiasi oleh Balai Besar POM di Surabaya. Menurutnya, keamanan pangan itu sangat penting dan menjadi salah satu keberhasilan pembangunan dalam menciptakan generasi yang sehat dan cerdas.
“Terima Kasih kepada BBPOM Surabaya yang sudah menginspirasi dan mendampingi kita semuanya. Kepala Dinkes tinggal melanjutkan idealnya semua sekolah itu kiblatnya adalah seperti SDI Al Akbar,” pungkasnya. (bid)