Ilustrasi
Ilustrasi

Bongkah.id – Dalam kepercayaan Jawa, weton atau hari lahir menurut penanggalan pasaran Jawa dipercaya memengaruhi sifat, peruntungan, hingga arah hidup seseorang. Salah satu weton yang kerap dianggap memiliki karakter khas adalah Weton Wage.

Weton Wage termasuk dalam lima pasaran Jawa, yakni Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Mereka yang lahir di hari Wage kerap diasosiasikan memiliki sifat pendiam, berhati-hati, dan tajam dalam membaca situasi. Namun, di balik sikapnya yang tenang, weton ini menyimpan kekuatan spiritual dan intuisi yang kuat.

ads

Orang yang lahir pada weton Wage biasanya tidak suka keramaian. Mereka lebih memilih diam, mengamati, dan berpikir dalam sebelum bertindak.

Menurut hitungan Jawa, weton Wage memiliki nilai energi spiritual yang tinggi, terutama jika jatuh bersamaan dengan hari-hari kuat seperti Selasa atau Jumat. Mereka dipercaya punya kecenderungan menyukai hal-hal batiniah, seperti laku tirakat, membaca alam, atau bahkan menjadi tempat ‘curhat’ banyak orang karena sifatnya yang menenangkan.

Berikut beberapa karakter umum dari Weton Wage:

*1. Pendiam dan Penuh Pertimbangan*

Orang Wage biasanya tidak banyak bicara, namun sekali bicara akan mengena. Mereka tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan.

*2. Peka dan Intuitif*

Karena tidak banyak bersuara, mereka lebih banyak menyerap informasi lewat pengamatan dan perasaan. Sering kali mereka dapat merasakan perubahan suasana atau niat orang lain tanpa diberi tahu secara langsung.

*3. Setia tapi Mudah Terluka*

Dalam hubungan sosial maupun asmara, weton Wage dikenal setia dan sabar. Namun, mereka juga sensitif terhadap sikap dan ucapan orang lain, sehingga mudah menyimpan rasa sakit.

*4. Cocok di Bidang Spiritual dan Konsultasi*

Banyak orang berweton Wage yang menekuni jalan sebagai guru spiritual, konsultan, penulis, atau pengamat karena kecenderungan batinnya yang mendalam.

Namun, di sisi lain, weton Wage juga kerap menghadapi tantangan dalam hal keberanian mengambil risiko atau terlalu lama dalam fase ragu-ragu. Hal ini dapat menghambat kemajuan jika tidak disikapi dengan penguatan karakter.

Yang terpenting adalah memahami watak dasar ini bukan sebagai batas, tapi sebagai petunjuk untuk menggali potensi dan kehati-hatian dalam hidup.

Dalam budaya Jawa, mengenali karakter weton bukan sekadar ramalan, melainkan sarana untuk lebih mengenal diri dan menyelaraskan hidup dengan alam dan sesama. (Ima/sip)

6

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini