ILUSTRASI.

Bongkah.id – Upaya Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana membuka akses pasar komoditas pertanian ke kota-kota besar mulai menampakkan hasil. Dampaknya dirasakan langsung oleh para petani, terutama petani padi, yang kini lebih tenang memasuki musim panen tanpa dihantui kekhawatiran harga gabah anjlok.

Sejak menjalin kemitraan dengan daerah lain, termasuk DKI Jakarta, Pemkab Kediri juga menetapkan harga gabah kering panen (GKP) sesuai standar. Bahkan, saat ini harga gabah yang dibeli Bulog menyentuh angka Rp6.500 per kilogram, sementara di pasar lokal bisa mencapai Rp7.100/kg.

ads

“Alhamdulillah sekarang harga gabah bagus. Ini membuat kami petani semakin semangat,” kata Warsyid, petani dari Kelompok Sekarsari Barokah Sejahtera, Desa Woromarto, Kecamatan Purwoasri, Selasa (24/6/2025).

Harga Naik, Petani Kembali Tanam Padi

Menurut Warsyid, selain membaiknya harga gabah, perhatian dari Pemkab juga menjadi penyemangat tersendiri. Pendampingan dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) disebutnya sangat membantu para petani menghadapi tantangan di sawah.

“Setiap ada kendala, PPL selalu sigap. Pendampingan seperti ini yang membuat kami merasa tidak sendirian,” ujar Warsyid.

Ia menyebut langkah cepat Pemkab Kediri dalam menyerap hasil panen dan menjaga harga tetap stabil menjadi kunci bagi petani agar tak lagi takut rugi. Program-program seperti ini, kata dia, perlu diteruskan terutama untuk memperluas akses pasar, mengatasi kelangkaan pupuk, serta memperkuat kelembagaan tani.

Kolaborasi dengan Jakarta, Buka Jalan ke Pasar Ibu Kota

Pemkab Kediri, di bawah kepemimpinan Mas Dhito, sapaan akrab Hanindhito Pramana, menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pemasaran hasil panen. Kesepakatan ini ditindaklanjuti oleh KUB Panjalu Jayati, gabungan kelompok tani Purwoasri, dengan PT Food Station Tjipinang, BUMD milik Pemprov DKI.

Setidaknya sejak April hingga pertengahan Mei 2025, sudah empat kali dilakukan pengiriman gabah dan beras pecah kulit dari Kediri ke Jakarta. Tak hanya pemasaran, kerja sama ini juga meliputi peningkatan kualitas panen dan bantuan benih.

“Karena harga membaik dan pupuk kini lebih mudah didapat, teman-teman petani terdorong untuk tanam padi lagi, bahkan untuk ketiga kalinya di musim kemarau basah ini,” kata Warsyid.

Lahan Percontohan dan Kontrak Farming

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, Sukadi, menjelaskan bahwa skema yang dijalankan bersama Food Station berbentuk contract farming, termasuk pemberian 500 kg benih padi kepada petani.

“Kerja sama ini meliputi benih, pupuk, hingga teknis budidaya. Saat ini baru dilaksanakan di lahan seluas 50 hektare,” ujar Sukadi.

Jika hasilnya optimal, maka lahan tersebut akan dijadikan percontohan, dan kelompok tani dari wilayah lain akan diundang untuk meniru praktik serupa. Lebih jauh, Pemkab juga mendorong kolaborasi Food Station dengan penggilingan padi lokal agar gabah bisa diproses menjadi beras premium maupun medium langsung dari Kediri.

“Kami ingin petani untung, pasar terbuka, dan kualitas beras bisa ditingkatkan tanpa harus keluar dari daerah,” tegas Sukadi. (sip)

9

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini