Warga saat melihat helikopter mendarat di lapangan Merah Putih Ngoro, Jombang./bongkah.id/Karimatul Maslahah/
Warga saat melihat helikopter mendarat di lapangan Merah Putih Ngoro, Jombang./bongkah.id/Karimatul Maslahah/

Bongkah.id – Langit di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tampak kelabu. Awan menggantung rendah, angin bertiup tak menentu. Sebuah suara menderu memecah suasana. Dari kejauhan, helikopter berwarna merah putih terlihat terbang rendah, berputar beberapa kali di atas permukiman, sebelum akhirnya mendarat perlahan di Lapangan Merah Putih, Kecamatan Ngoro.

Warga yang tengah beraktivitas pun menoleh. Beberapa berlari mendekat, ingin tahu apa yang terjadi. Helikopter jenis BK 117 D2 dengan nomor registrasi PK-FGG itu bukan sembarang helikopter.

ads

Di dalamnya, duduk seorang direksi dari perusahaan besar PT Gudang Garam, ditemani pilot Capt. Rony Harahap dan co-pilot Heri Kiswanto. Mereka tak sedang melakukan kunjungan atau misi resmi, melainkan berusaha menyelamatkan diri dari cuaca buruk yang mengancam keselamatan penerbangan.

Sekitar pukul 11.05 WIB, keputusan berani diambil di udara. Pilot memutuskan mendarat darurat. Cuaca tak memberi celah, dan keselamatan menjadi prioritas utama. Lapangan Merah Putih, yang biasa digunakan untuk kegiatan warga, mendadak berubah menjadi landasan penyelamat.

Kapolsek Ngoro bersama enam personelnya segera mengamankan lokasi. Dua anggota TNI turut membantu. Meski mendadak, tidak ada kepanikan. Semua berjalan lancar dan terkendali.

“Pendaratan helikopter itu dilakukan murni karena faktor cuaca,” ujar Kapolsek Ngoro, Iptu Susila yang berada dilokasi, Senin (26/5/2025).

Tak ada kerusakan, tak ada korban, hanya sebuah helikopter yang sedang menunggu langit kembali bersahabat.

Usai mendarat, helikopter tetap dijaga hingga situasi benar-benar aman. Warga yang sempat berkumpul perlahan kembali ke aktivitas masing-masing.

“Menurut keterangan, helikopter ini sedang dalam perjalanan dari Waru, Sidoarjo menuju Kediri, di dalamnya ada Pilot Co Pilot dan seorang direksi Gudang Garam,” jelasnya.

Peristiwa itu menjadi cerita tersendiri, tentang sebuah siang yang tak biasa, tentang langit yang berubah, dan sebuah pendaratan darurat yang membawa pesan bahwa kadang, langkah paling bijak adalah berhenti sejenak dan menunggu cuaca membaik. (ima/sip)

231

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini