Bongkah.id – Warga Dusun Pucangrejo, Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur membudidayakan tanaman sayuran dengan sistem hidroponik. Metode tanam ini dinilai lebih mudah dan menyuburkan dibanding cara konvensional.
Jakub Deki Sebayang (40) pemilik tanaman hidroponik menjelaskan, salah satu keunggulan hasil tanaman sistem hidroponik yakni dapat membuat tanaman lebih bersih. Selain itu, metode ini juga menghasilkan tanaman yang memiliki vitamin tinggi.
“Selain itu, kita bisa mengatur ritme waktu tanam dan juga waktu panen. Jika dibandingkan dengan cara konvensional, maka lebih mudah memakai sistem hidroponik,” ujarnya pada. Jumat (26/5/2023).
Waktu panen menurut pria yang kerap disapa Deki, hanya perlu memakan waktu dua Minggu hingga satu bulan lamanya setelah proses tanam.
“Standarnya panen hidroponik itu satu bulan sekali panen, paling cepat 2 Minggu,” bebernya.
Terhitung satu kali panen, Deki bisa mendapatkan 2 kwintal sayur jenis sawi dengan jumlah 1820 lubang tempat tanaman hidroponik.
“Sekali panen 2 kwintal, dengan hasil pendapatan kurang lebih Rp 7 juta,” bebernya.
Sementara penjualan hasil sayuran hidroponik milik Deki itu, baru bisa terjual di wilayah provinsi Jawa Timur dengan harga Rp 25 ribu perkilogram.
“Untuk sementara ini masih terjual di wilayah terdekat yakni seputaran Jombang, Surabaya dan sekitarnya,” pungkasnya. (ima)