Ilustrasi
Ilustrasi

Bongkah.id – Kabupaten Sidoarjo masih bertengger di 5 besar Kabupaten Kota di Jawa Timur dengan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kekerasan terhadap anak.

Tingginya angka KDRT dan kekerasan anak di Sidoarjo itu bisa diakses di sistem informasi online perlindungan perempuan dan anak atau Simfoni PPA. Tercatat 176 kasus KDRT, disusul oleh Kabupaten Malang dengan 144 Kasus dan Kota Malang 126 Kasus.

ads

Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Sidoarjo mencatat sepanjang tahun 2023 kasus KDRT dan kekerasan anak di Sidoarjo mengalami kenaikan mencapai 220 kasus.

Sementara pada 2019 ada sebanyak 155 kasus, 2020 sebanyak 140 kasus, 2021 sebanyak 163 kasus, 2022 sebanyak 180 kasus, dan pada 2023 sebanyak 220 kasus.

Kepala Dinas P3AKB (Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) Kabupaten Sidoarjo, Heni Kristiani, mengatakan peningkatan terjadi dikarenakan masyarakat mengetahui untuk lari dan melaporkan.

“Peningkatan tentunya terjadi dikarenakan masyarakat sekarang lebih tau dan berani dalam melaporkan. Bukannya sekarang ada dan sebelumnya tidak ada kasus,” kata Heni Kristiani saat dihubungi melalui telepon. Selasa (25/12/2024).

Dalam penanganan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) maupun kekerasan seksual yang terjadi baik pada perempuan dan anak, bukan hanya dengan payung hukum bagi korban dan pelaku.

Akan tetapi juga butuh penguatan peran keluarga sangat penting. Mengingat keluarga sebagai pondasi utama dalam menjaga dan melindungi dari perilaku kekerasan seksual.

“Kalau sebuah keluarga memiliki ketahanan keluarga yang baik, maka dengan sendirinya akan tercipta tatanan sosial masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai yang sesuai peraturan dan norma agama. Karena keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang memiliki peran penting dalam memajukan dan mengokohkan bangsa dan negara,” ungkapnya. (yg/sip)

4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini