Bongkah.id – Petani di Desa Pojokukulon, Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, Jawa Timur mengaliri sawah mereka dengan pompa air bertenaga listrik. Cara ini dinilai lebih hemat dan sangat membantu dibanding menggunakan mesin diesel berbahan bakar bensin maupun solar.
Pantauan di lokasi, air yang dialirkan menggunakan pompa listrik mengalir dengan deras mengaliri sawah milik salah satu petani Desa Pojokulon, Putut Imajudin (43). Cara seperti ini sangat membantu para petani mengingat saluran irigasi di daerah itu sering mengalami kering setiap musim kemarau.
Dengan metode lama menggunakan mesin diesel, para petani harus bergiliran mendapatkan irigasi dalam jangka waktu sekitar 15 hari sekali.
“Dibandingkan dengan menggunakan pompa bahan bakar solar atau bensin menggunakan pompa air tenaga listrik. Hasilnya, bisa menghemat hingga 30 persen biaya irigasi di sawah,” terangnya. Selasa (25/7/2023).
Putut menjelaskan biaya yang dikeluarkan menggunakan listrik dengan token ini dirasa lebih terjangkau dibandingkan dengan solar atau bensin. Ia bahkan bisa menghemat Rp 30 hingga Rp 40 ribu per harinya pada saat musim tanam tiba.
”Dengan mengunakan tenaga listrik, tentu lebih hemat, dibandingkan solar dan bensin. Jadi lebih efisien. Biasanya pengunaan satu hari membutuhkan sekitar Rp 40 ribu kalau pakai token, kalau pakai solar bisa Rp 70 ribu,’’ jelas dia.
Putut menambahkan penggunaan tenaga listrik menurutnya bisa menekan biaya irigasi. Namun, untuk pemasangan awal tetap butuh biaya yang tidak sedikit.
“Untuk biaya pemasangan awal mulai beli kabel ,tiang ,alat pompa air, token meteran listrik dan teknis pemasangan sampai air keluar di butuhkan biaya kisaran Rp 8,7 juta,” pungkasnya. (ima)