Bongkah.id – Ekskavasi ke-V situs Pandegong di Dusun Kwasen, Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur mulai dilaksanakan. Penggalian tahap ini bertujuan memetakan ruang-ruang situs yang akan ditetapkan sebagai cagar budaya.
Ekskavasi tahap V situs Pandegong tersebut dibuka pada Selasa (23/5/2023). Namun proses penggalian baru dimulai hari ini, Kamis (25/5/2023).
“Ekskavasi sudah dimulai pada Selasa kemarin namun tidak langsung penggalian, kita tasyakuran terlebih dahulu, dan hari ini sudah mulai proses penggalian,” kata Sekretaris Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang Bambang Rudy, Kamis (25/5/2023).
Untuk ekskavasi tahap V ini, Disdikbud Jombang mengucurkan dana sebesar Rp 50 hingga Rp 60 juta.
“Nominal tersebut untuk proses ekskavasi yang akan dilakukan 10 hari kedepan,” bebernya.
Terpisah, Pamong Budaya Ahli Pertama BPK Wilayah XI Jawa Timur, Albertus Agung Vidi Susanto menjelaskan, teknis dalam ekskavasi tahap ke V ini akan difokuskan pada pemetaan untuk penetapan cagar budaya situs Pandegong. Nantinya, ada tim yang akan melakukan pemetaan ruang situs Pandegong.
“Biasanya ada ruang Inti, penyangga, penunjang, pengembang. Jika data pemetaan sudah dilakukan maka nanti kita buatkan regulasi bagaimana pemanfaatan ruang yang benar,” jelasnya.
Di samping itu, proses penggalian juga akan dilakukan sebab masih tersisa 2,5 meter dari timur dan Utara candi.
“Mungkin saja masih ada potensi penemuan seperti pagar yang mengelilingi candi, sebab Pandegong punya candi yang lengkap dengan 3 situs Perwaranya,” ujarnya.
Struktur bangunan Situs Pandegong terbentuk dari bata merah. Bata penyusun bangunan memiliki ukuran lebar 22 sentimeter dan panjang 35 sentimeter, serta lebar 5 dan 8 sentimeter.
Tim ekskavasi dan arkeolog menemukan pecahan arca Nandiswara, serta fragmen keramik dari China. Pecahan keramik dari China, didominasi dari masa Dinasti Tang yang berkembang pada abad ke-7 hingga 10 Masehi.
Vidi menuturkan, dari penemuan arca yang berbeda dengan bentuk berbeda dari era Majapahit, pecahan keramik dari China, serta perbandingan dengan situs lainnya, bangunan SItus Pandegong diperkirakan ada sejak abad ke-10 Masehi. Pada masa itu, berkembang kerajaan yang dipimpin oleh Mpu Sindok. Kerajaan itu dikenal sebagai kerajaan Medang dengan pusat pemerintahan di sekitar Jombang.
“Pra Majapahit, sekitar abad ke-10 Masehi. Interpretasi dari denah dan dari gaya arcanya, itu merujuk pada abad ke-10 Masehi. Kemudian pembandingnya juga banyak, misalnya Situs Gemekan (Mojokerto), itu ada kemiripan,” ucap Vidi. (ima)