Ilustrasi pernikahan

Bongkah.id – Menjelang datangnya bulan Suro dalam penanggalan Jawa, sebagian masyarakat Jawa, termasuk di Jombang, masih memegang teguh kepercayaan turun-temurun, jangan menikah di bulan ini. Konon, pernikahan yang dilangsungkan di bulan Suro diyakini membawa sial, musibah, bahkan perpisahan.

Kepercayaan itu sudah mendarah daging sejak lama. Di beberapa desa, kalender acara hajatan mendadak sepi ketika bulan Suro datang. Rias pengantin, tukang tenda, hingga katering sering mengistirahatkan diri selama satu bulan penuh.

ads

Mitos yang berkembang menyebutkan, pernikahan di bulan Suro dapat mengundang bala atau kesialan. Sebab, bulan Suro dianggap bulan keramat, bulan yang sakral bagi spiritualitas dan penghayatan hidup. Banyak masyarakat yang justru mengisi waktu ini dengan laku tapa, selamatan, atau ritual doa di makam leluhur.

Seperti di KUA Kecamatan Jogoroto, Jombang, pendaftaran nikah biasanya menurun drastis saat bulan Suro.

“Kegiatan akad nikah bulan suro sepertinya tidak ada, tapi terkadang ada namun digelar secara dadakan,” ujar Kaur Kesra KUA Kecamatan Jogoroto, Jombang, Wildan, saat dikonfirmasi, Selasa (24/6/2025).

Meski begitu, tidak sedikit pula calon pengantin yang memilih jalan tengah, mencatatkan pernikahan di KUA sebelum bulan Suro, namun menggelar resepsi setelahnya, demi menghormati tradisi keluarga.

“Ya, pasti dadakan, yang direncanakan hampir tidak ada, terkadang akad di bulan besar, syukuran di bulan Suro, sebab keyakinan masih kental dipernikahan, intinya di akad pernikahan,” jelasnya.

Dikatakan Wildan, bulan Suro memang menyimpan makna mendalam bagi masyarakat Jawa. Meski mitosnya sering kali tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, keberadaannya tetap memengaruhi keputusan hidup sebagian orang. Antara tradisi, kepercayaan, dan logika, mitos bulan Suro menjadi satu dari sekian banyak warisan budaya yang terus hidup di tengah masyarakat modern.

“Ya, keyakinan jawa lebij menghargai perang karbala. Sebenarnya boleh saja, karana menikah adalah niat ibadah,” pungkasnya. (Ima/sip)

18

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini