Jembatan Semanggir yang menghubungkan Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates menuju Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, ambles
Jembatan Semanggir yang menghubungkan Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates menuju Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, ambles. Bongkah.id/Muhammad Hatta/

Bongkah.id – Jembatan Semanggir yang menghubungkan Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates menuju Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, ambles pada Selasa (24/6/2025). Amblesnya bagian sisi kiri jembatan ini diduga kuat akibat banjir dan kikisan aliran sungai yang terus menerus terjadi di wilayah tersebut.

Menurut keterangan warga, kejadian amblesnya jembatan terjadi pada Senin dini hari (23/6/2025) sekitar pukul 00.00 WIB. Warga sekitar mengaku sempat merasakan getaran tanah, yang diduga merupakan awal mula longsor di sisi jembatan tersebut.

ads

“Kejadiannya sekitar pukul 12 malam. Untungnya tidak ada kendaraan melintas waktu itu,” ungkap Sarimin (73), warga sekitar Jembatan Semanggir, Jember. Ia menjelaskan bahwa jembatan ini merupakan akses vital yang menghubungkan Kota Jember dengan Kecamatan Panti.

Sarimin menjelaskan bahwa bagian yang longsor berada di sisi kiri jembatan, jika dilihat dari arah utara. Ia bersama warga lainnya segera memasang rambu peringatan seadanya untuk mencegah kecelakaan, terutama bagi kendaraan berat yang melintas.

“Kami khawatir kalau kendaraan besar lewat bisa terperosok. Ini bahaya kalau tidak segera ditangani,” katanya. Amblesnya jembatan Jember ini mempertegas pentingnya penanganan infrastruktur rentan banjir.

Ia menduga kuat penyebab kerusakan jembatan adalah gerusan aliran air sungai akibat banjir tahunan di wilayah Sempusari. “Setiap tahun bisa 3 sampai 4 kali banjir, apalagi kalau hujan deras dari malam sebelumnya,” imbuh Sarimin.

Pemerintah Kelurahan Sempusari membenarkan peristiwa tersebut. Lurah Sempusari, Husein Satria, mengatakan pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Tagana Dinsos Jember untuk penanganan awal.

“Kami sudah pasang rambu-rambu bersama warga. Selanjutnya kami juga hubungi Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Jember untuk penanganan permanen,” ujarnya. Menurut hasil survei awal, amblesnya jembatan disebabkan karena pondasi bawah atau plengsengan yang lemah.

Husein menambahkan, kondisi aliran sungai di bawah jembatan memang sudah lama mengalami kikisan. “Beberapa tahun lalu sudah pernah ada kejadian kecil. Tapi Minggu kemarin (22/6) hujan deras dan sempat banjir besar di Jember. Mungkin itu pemicu utama kali ini,” jelasnya.

Secara terpisah, Kepala Bidang Jembatan Dinas PU Bina Marga Jember, Khurnia, menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan survei teknis untuk menentukan solusi penanganan. Ia mengimbau warga agar menghindari penggunaan jembatan Semanggir untuk sementara waktu.

“Penanganan masih kami susun, disesuaikan dengan anggaran Dinas PU Jember. Kami minta kendaraan roda empat gunakan jalur alternatif demi keselamatan,” tandasnya. (ata/sip)

5

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini