Bongkah.id – Potensi luberan pasien positif Covid-19 di Kota Surabaya yang harus masuk rumah sakit, secara teknik telah mendapatkan solusi. Sebuah rumah sakit (RS) Covid-19 Lapangan sudah dimiliki Surabaya.
Rumah sakit berkapasitas 200 bed yang dapat ditingkatkan menjadi 500 bed itu di area Gedung Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan Jalan Indrapura 17 Surabaya. mampu menampung sebanyak 500 orang pasien. Daerah lain berkewajiban membangun RS Lapangan, jika lonjakan pasien Covid-19 membayangi Kota Surabaya.
“Total kapasitas Rumah Sakit Lapangan Covid-19 di Surabaya ini mencapai 200 bed, tapi bisa dimaksimalkan sampai 500 bed jika situasi mengharuskan. Pembngunan RS Lapangan ini sangat diperlukan, melihat angka pasien positif Covid di Surabaya yang pertumbuhannya sangat mengejutkan,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau RS Lapangan Covid-19, Jumat (20/05/2020).
RS Lapangan COVID-19 ini, menurut mantan Menteri Sosial ini, merupakan rumah sakit darurat. Dibangun menggunakan tenda. Diperuntukkan untuk pasien terkonfirmasi positif baru berkategori ringan. Pasien positif berat akan dikirim ke rumah sakit rujukan. Pasien positif ringan akan ditempatkan rumah sakit lapangan, yang akan segera dibangun infrastrukturnya.
Dengan pembagian rumah sakit yang disesuaikan kondisi pasien pasca penetapan status positif dirinya, diyakini, daya tampung di rumah sakit rujukan akan semakin besar. Pada saat sama semakin banyak pasien-pasien bisa ditampung untuk dilakukan perawatan.
Konsep RS Lapangan ini dibangun dengan dua basis utama, yaitu gedung dan tenda. Satu gedung utama dalam persiapan, sementara lima ruangan berbasis tenda telah rampung pengerjaannya. Kelima tenda tersebut nantinya akan dibagi peruntukannya yaitu, tenda pasien wanita, tenda pasien pria, tenda “screening” dan tenda untuk keperluan administrasi.
Kendati RS Lapangan COVID-19 ini diperuntukkan pasien kategori ringan, tapi kelengkapan alat medis, keamanan, dan keselamatan tenaga medis tetap menjadi perhatian. Saat dikunjungi Khofifah, RS telah dilengkapi empat unit ventilator dan ribuan alat pelindung diri (APD) sebagai bentuk peningkatan pelayanan ke masyarakat.
Selain itu, disiapkan juga ruang Intensive Care Unit (ICU). Sebuah unit perawatan khusus yang dikelola untuk merawat pasien sakit berat dan kritis, yang datang ke RS Lapangan. Sifat ruang ICU sebagai sarana pertolongan pertama untuk penyelamatan hidung pasien.
Selanjutnya pasien akan dirujukan ke rumah sakit rujukan setelah ada perkembangan kesehatan pasien. Karena itu, di ruang ICU juga tersedia ventilator, dan sarana pemulasaraan di bagian belakang.
Tidak hanya itu, untuk tenaga kesehatan dan keluarga pasien telah disiapkan kamar-kamar khusus di area rumah sakit, termasuk kafe, ruang olahraga dan ruang bersantai. Sarana ini disiapkan agar tenaga kesehatan berkesempatan istirahat saat lelah, sehingga kondisinya imunnya terjaga agar tidak terpapar virus dari pasien yang dilayani.
Di tempat sama, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi menyebutkan, RS lapangan sudah siap beroperasi. Saat pasien mulai datang pada hari Sabtu (23/05/2020), maka RS sudah dapat melakukan pelayanan maksimal.
Untuk kesediaan tenaga kesehatan, Pemprov Jatim akan melakukan kolaborasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). “Bersama IDI dan PPNI akan dilakukan perekrutan tenaga relawan guna pengoptimalan pelayanan medis bagi pasien,” demikian Joni Wahyuhadi yang juga Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya itu. (ima)