Bongkah.id – Sekitar 3.000 personel dari 16 Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) dan 1 UP2D di seluruh Jawa Timur, disiagakan PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur untuk menjaga keandalan pasokan listrik selama Idul Fitri 1441 Hijriah.
PLH General Manager PLN UID Jatim, Andriansyah dalam release yang diterima Bongkah.id, Jumat (22/05/2020), mengatakan penyiagakan personel untuk pengamanan pasokan listrik sudah dimulai H-7 hingga H+7 Idul Fitri. Para petugas PLN juga dilengkapi APD dan protokol keamanan Covid-19.
“Terdapat 53 titik pengamanan pasokan listrik yang tersebar. Sementara fokus tambahan dilakukan pada beberapa tempat-tempat vital yang berhubungan dengan Hari Raya Idul fitri, seperti masjid, pelabuhan, bandara, dan rest area,” katanya.
Ribuan petugas ini, menurut dia, juga didukung 131 unit gardu bergerak (UGB), Genset Mobile 16 unit, UPS Portable 4 Unit, UPS Mobile 3 Unit, 352 mobil pelayanan teknik, 9 unit mobil skylift, 15 unit mobil PDKB berjarak, 351 motor pelayanan teknik, 8 unit Mobil PDKB Sentuh Langsung, serta 10 Unit Crane yang tersebar di seluruh unit Jawa Timur.
Andriansyah memprediksi beban puncak listrik akan terjadi per Mei 2020 sebesar 5646 MW dan daya mampu sebesar 8051 MW. Dapat dipastikan cadangan operasi berstatus normal. PLN akan mampu memberikan pelayanan optimal kepada seluruh pelanggan.
“Sebelum bertugas, masing-masing unit kami minta menggelar apel gelar pasukan dan gelar peralatan. Tujuannya dapat dilakukan ricek kelayakan dan kelengkapan peralatan sebelum terjun ke lapangan, sehingga peralatan dapat digunakan secara maksimal oleh petugas,” ujarnya.
Sementara di tempat berbeda, PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ponorogo, Jawa Timur menyiagakan 90 petugas untuk perayaan Hari Raya Idul Fitri 2020. Manager UP3 Ponorogo, Redi Zusanto dalam releasenya mengatakan, sebanyak 90 personel itu tersebar di empat wilayah kerja PLN UP3 Ponorogo, yakni ULP Ponorogo, Balong, Pacitan dan Trenggalek.
Penyiagaan para personel itu, dikatakan, dilengkapi dengan alat penunjang yang berjumlah 16 unit serta kendaraan pendukung 20 unit, di antaranya truck dan pick up. Penyiagaan petugas ini diharapkan dapat meningkatkan keandalan pasokan listrik di Hari Raya Idul Fitri. Fokus penyiagaan personel dilakukan di tempat-tempat ibadah serta kawasan lingkungan masyarakat, agar tidak terjadi pemadaman.
“Di masa pandemi ini, petugas lapangan diwajibkan melaksanakan protokol kesehatan serta keselamatan kerja sesuai aturan yang berlaku, seperti menggunakan masker, jaga jarak dan menyuci tangan setelah kerja,” katanya.
PETUGAS METERAN
Selain itu PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menginformasikan, mulai akhir Mei 2020 kembali menurunkan petugas baca meter ke lapangan. Sebelumnya para petugas itu diistirahatkan sementara dalam memenuhi aturan pemerintah dalam proses penanggulangan dan pencegahan Covid-19.
Selama bertugas, mereka diwajibkan mematuhi protol kesehatan Covid-19. Mengenakan masker dan menjaga jarak, serta mencuci tangan setelah menyelesaikan pekerjaan.
Sebelumnya, sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19, pada akhir Maret 2020 PLN UID Jawa Timur tidak melakukan kegiatan baca meter di lapangan. Namun, menerbitkan kebijakan baca stand meter mandiri. Pelanggan mengirimkan foto stand kWh meter pada nomor WA 08122-123-123.
“Diturunkannya kembali petugas baca meter ke lapangan mengingat pentingnya akurasi tagihan bagi pelanggan, serta tetap mempertimbangkan kondisi COVID-19 di lapangan. Akurasi tagihan listrik berdasar tagihan rekening listrik Juni 2020,” kata Senior Manager General Affairs PLN UID Jawa Timur, A Rasyid Naja di Surabaya.
Kendati demikian, pelanggan yang tetap ingin melakukan baca meter mandiri melalui layanan whatsapp, tetap akan disediakan PLN. Foto yang mencantumkan angka tagihan yang dikirimkan akan menjadi bahan verifikasi petugas.
“PLN menyadari, bahwa dengan diberlakukan kembali kegiatan baca meter memerlukan sosialisasi dan informasi kepada seluruh pelanggan di lingkungan PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, dan kami tidak akan mengurangi hak pelanggan, karena tugas utama PLN adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujarnya. (ima)