Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta.

Bongkah.id – Penipuan berkedok meminta sedekah (shodaqoh) marak terjadi di Jawat Timur jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H. Bahkan, ada oknum pelaku yang nekat mencatut nama ‘Khofifah’, Gubernur Jatim, untuk meminta sumbangan dengan dalih akan disalurkan ke panti asuhan.

Maraknya penipuan dengan modus meminta sumbangan untuk panti asuhan ini diakui oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat agar selalu waspada.

ads

“Karena mengatasnamakan amal dan sedekah, kadang masyarakat turut tergoda melakukannya (transfer). Karenanya kita semua harus hati-hati dalam menanggapi pesan digital,” ungkap Khofifah. Gubernur juga meminta masyarakat untuk aktif membaca terkait upaya-upaya pendukung yang bisa mengatasi kasus penipuan.

Seiring meningkatnya kasus-kasus penipuan yang terjadi pada masyarakat, Khofifah mengingatkan pentingnya pemahaman literasi digital sejak dini. Sebab, seiring pesatnya kemajuan teknologi juga diikuti besarnya potensi penipuan.

“Jangan langsung percaya, klarifikasi dan teliti dengan detail pesan dimaksud. Jangan takut melapor dan segera konfirmasi kepada pihak berwajib agar bisa segera dilakukan tindakan yang lebih terukur dan bisa dicarikan solusinya,” tutup Khofifah.

Khofifah kemudian berbagi tips untuk menghindarkan masyarakat dari kasus penipuan. Salah satunya adalah dengan melakukan cek nomor telepon seseorang yang diduga akan atau sedang melakukan penipuan.

“Saat ini mudah bagi masyarakat untuk mengecek nomor telepon tersebut apakah bisa terpercaya atau tidak. Bisa dengan menggunakan aplikasi yang bisa diunduh secara cuma-cuma di smartphone masing-masing,” ujarnya.

Mantan Menteri Sosial (Mensos) RI ini meminta masyarakat untuk tidak panik apabila mendapatkan telepon dari seseorang tak dikenal yang mencurigakan. Apalagi jika oknum pelaku mengatasnamakan keluarga dari calon korban atau pejabat dan publik figur.

“Jangan panik, jangan tergesa-gesa mengamini ucapan sang penelpon. Jika mengatasnamakan keluarga atau kerabat dekat, maka harus melakukan konfirmasi kepada pihak yang namanya digunakan,” pintanya.

Meskipun mengatasnamakan pejabat daerah, sekali lagi masyarakat tidak boleh panik dan jangan lengah. “Segeralah lakukan kroscek atau jika dirasa berlebihan segera melapor ke pihak berwajib,” imbaunya. (bid)

1

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini