Bongkah.id – Meski di tengah pandemi Covid-19, pengamatan hilal tahun 1441 Hijriiyah tetap dilakukan tim dari Observatorium Bosscha, Institut Teknologi Bandung, Kamis (23/4/2020).
Kegiatan ini merupakan pengamatan internal yang hanya dihadiri staf Observatorium Bosscha. Situasi pengamatan tahun ini berbeda dibanding tahun sebelumnya. Kali ini pengamatan dihadiri secara terbatas anggota tim ahli.
Guna mematuhi himbauan agar tidak berkegiatan yang melibatkan banyak orang di suatu tempat. Pengamatan dilaksanakan sejak Kamis pagi (23/4/2020) hingga bulan terbenam di ufuk Barat.
Tim dari Observatorium Bosscha melakukan pengamatan bulan sabit ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas (kenampakan) bulan sebagai fungsi dari elongasi dan ketebalan sabit bulan.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk rukyatul hilal bulan Ramadhan 1441 Hijriyah. Rukyatul hilal dilakukan pada sore hari dan deteksi sabit bulan dilakukan setelah matahari terbenam. Sabit yang tampak setelah matahari terbenam ini disebut sebagai hilal.
Pengamatan dilakukan menggunakan dua buah teleskop berukuran 106 mm dan 66 mm berjenis refraktor yang masing-masing dilengkapi detektor kamera berbasis CCD. Citra yang ditangkap kamera kemudian diproses menggunakan perangkat pengolahan citra untuk meningkatkan tampilan sabit bulan.
Observatorium Bosscha setiap tahunnya menjadi salah satu rujukan untuk penetapan awal Ramadhan dan Syawal bagi Kementerian Agama Republik Indonesia dan masyarakat umum. Tahun ini diselenggarakan pengamatan bulan sabit pada 23 April 2020 yang merupakan penanda beralihnya bulan Syaban ke tanggal 1 Ramadhan 1441 Hijriyah.
Tugas Observatorium Bosscha adalah menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan, dan penelitian tentang hilal kepada unit pemerintah yang berwenang jika diperlukan sebagai masukan untuk sidang itsbat. (rein)