Nurhayati saat berada di depan rumah lnya, di Desa Karangwinongan, Kecamatan Mojoagung, Jombang. Bongkah.id/Karimatul Maslahah/
Nurhayati saat berada di depan rumah lnya, di Desa Karangwinongan, Kecamatan Mojoagung, Jombang. Bongkah.id/Karimatul Maslahah/

Bongkah.id – Rokim, buruh tani asal Dusun Kebonsari, Desa Karangwinongan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, bertahun-tahun hidup bersama keluarga di gubuk bambu yang sudah lapuk.

Di rumah, Rokim tinggal bersama istrinya bernama Nurhayati dan dua putra putrinya yang masih duduk dibangku sekolah.

ads

Mereka berempat tinggal di gubuk bambu berukuran 7×6 meter persegi.

Gubuk itu berlantai tanah, dan dinding yang terbuat dari pelupuh bambu, dan beratapkan genteng tua.

“Ya, saya kerja sebagai buruh tani, disini (rumah) tinggal berempat bersama dua anak saya dan istri saya,” ujar Rokim, Minggu (22/12/2024).

Pekerjaan Rokim yang hanya sebagai buruh tani selama bertahun-tahun itu, hanya cukup untuk mengisi perut keluarga. Sementara Nurhayati, mengurus anak-anaknya dirumah.

“Istri saya ibu rumah tangga dirumah saja, saya bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan yang tidak tetap,” jelasnya.

Saat ditanya terkait harapannya kepada pemerintah, Rokim dan Nurhayati menginginkan bantuan dan rumah yang layak huni.

“Tidak dapat bantuan sama sekali dari pemerintah, baik KIS (Kartu Indonesia Sehat) maupun bansos (bantuan sosial) tidak dapat,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jombang, Hari Purnomo saat dikonfirmasi menyampaikan, pihaknya akan segera melakukan koordinasi kepada pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Karangwinongan untuk melakukan assessment keluarga kurang mampu itu.

“Kita akan koordinasikan dengan Pemdes,” tandas Hari Purnomo memungkasi. (ima/sip)

96

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini