Karya instalasi dari kolektif ECOTON berbentuk keran air raksasa setinggi tiga meter mengalirkan bukan air, melainkan botol-botol plastik, simbol mengkritik bahaya konsumsi makanan dan minuman berkemasan plastik serta dampaknya terhadap kelestarian lingkungan.

bongkah.id — Nuansa seni dan keberagaman gagasan mewarnai Mojo Festival 2025 melalui pameran Warna-Warni Mojokerto yang digelar di pendopo utara Taman Bahari Mojopahit.

Puluhan perupa dari berbagai daerah di Jawa Timur memamerkan karya mereka pada Kamis (20/11/2025) hingga Sabtu (22/11/2025), menampilkan ragam medium dan tema yang jarang ditemukan dalam satu ruang yang sama.

ads

Kurator pameran, Hendra Thustel, menjelaskan bahwa tahun ini pameran menghadirkan kejutan berupa keragaman genre dan medium. Karya foto cetak, lukisan kanvas, patung, hingga instalasi tampil berdampingan, menghadirkan pengalaman visual yang kaya.

Lebih dari sekadar visual, pameran kali ini mempertemukan seniman dari berbagai rentang usia, dari siswa sekolah dasar hingga seniman lansia.

“Kita sengaja mempertemukan dua generasi dalam satu ruang agar terjadi pertukaran pengalaman dan perspektif,” ujar Hendra, kurator muda lulusan Pendidikan Seni Rupa Unesa.

Kumpulan lukisan karya puluhan perupa dari berbagai daerah di Jawa Timur yang dipamerkan di Taman Bahari Mojopahit.

Kolaborasi lintas usia tersebut menciptakan dinamika ruang yang hangat yakni anak-anak membawa spontanitas, sementara perupa senior menghadirkan kedalaman refleksi. Interaksi semacam ini menjadi salah satu karakter khas Mojo Festival tahun ini.

Koordinator pameran sekaligus perupa, Sofanka, menyebut bahwa pameran tidak hanya menampilkan narasi tentang Kota Mojokerto. Tema sosial, modernitas, hingga lingkungan hidup hadir kuat melalui karya-karya yang dihadirkan.

“Seniman merespon banyak hal. Kota hanya salah satu bingkainya. Mereka berbicara tentang relasi manusia, dinamika sosial, dan terutama isu lingkungan yang makin mendesak,” jelasnya.

Karya instalasi dari kolektif ECOTON menjadi salah satu sorotan utama. Instalasi berbentuk keran air raksasa setinggi tiga meter itu mengalirkan bukan air, melainkan botol-botol plastik. Karya tersebut mengkritik bahaya konsumsi makanan dan minuman berkemasan plastik serta dampaknya terhadap kelestarian lingkungan.

Pengunjung yang datang tidak hanya menikmati karya visual, tetapi juga diajak merenungkan jejak konsumsi modern dan masa depan ruang hidup perkotaan.

Pengunjung memadati pameran Warna-Warni Mojokerto yang digelar di pendopo utara Taman Bahari Mojopahit.

Pameran Warna-Warni Mojokerto ini menjadi bagian dari rangkaian Mojo Festival 2025, sebuah agenda tahunan Pemerintah Kota Mojokerto yang menggabungkan seni, budaya, ekonomi kreatif, dan edukasi publik.

Setelah tiga hari berlangsung, pameran resmi ditutup pada Sabtu (22/11/2025) malam. Sofanka menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pengunjung dan perupa yang terlibat. “Sampai jumpa di pameran selanjutnya pada akhir Desember mendatang,” ujarnya.

Mojo Festival tahun ini sekali lagi membuktikan bahwa Mojokerto tidak hanya bergerak dalam pelestarian budaya, tetapi juga menjadi ruang tumbuh bagi seni kontemporer, dialog lingkungan, dan kreativitas dari berbagai generasi. (anto/wid)

1

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini