Suntoro, Dusun Genjong lor, Desa Sidowarek, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mulai memproduksi tas sendiri di rumahnya setelah tidak lagi menjadi buruh di sebuah home industry.

Bongkah.id – Mantan buruh Home industri tas asal Dusun Genjong lor, Desa Sidowarek, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang ini sukses membuka kerajinan tas sendiri di rumah.

Suntoro (48) pemilik kerajinan tas ini bercerita, home industri tas yang ia tempati saat itu semakin sepi akibat bencana lumpur Lapindo, dengan begitu, Suntoro memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya.

ads

“Setelah mengundurkan diri dari home industri, kemudian saya mengambil borongan tas antar kota yang bisa di kerjakan di rumah,” jelasnya pada Selasa (22/11/2022).

Menggeluti borongan tas yang di ambil, saat itu, upah yang di ambil Suntoro tidak sebanding dengan dirinya bolak-balik antar kota, hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk membuka kerajinan tas sendiri di kediamannya pada tahun 2010.

“Setelah saya berhenti, kemudian ada seorang fotografer meminta di buatkan tas untuk kameranya, dari situ saya membuka kerajinan tas sendiri di rumah,” bebernya.

Dengan kegigihan Suntoro, tas buatan miliknya banyak terjual di berbagai tempat hingga masuk ke luar Jawa. “Penjualannya sampai luar Jawa, paling sering ya daerah lokal sendiri,” jelasnya.

Suntoro sedang memproduksi tas di rumahnya.

Harga tas yang di patok bervariasi, tergantung tingkat kesulitan pengerjaan dan juga ukuran masing-masing tas.

“Harga tas sekolah Rp 150 ribu, tas kamera Rp 280 ribu, untuk tas kamera video 350 ribu,” terangnya.

Sementara omzet yang di capai oleh Suntoro perbulan mencapai rata-rata hingga Rp 3 juta perbulan. “Omset tidak pasti, tergantung pelanggan, satu bulan Rp 3 juta,” tandasnya. (ima)

6

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini