Polisi bersama warga sedang berada di lokasi kejadian, dan Kedua Korban saat awal pertama ditemukan.
Polisi bersama warga sedang berada di lokasi kejadian, dan Kedua Korban saat awal pertama ditemukan.

Bongkah.id – Warga di Dusun Kraton, Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Jember, Jawa Timur dikejutkan dengan penemuan mayat seorang nenek lansia dan laki-laki tua, dengan kondisi tubuh membusuk.

Diketahui menurut penuturan warga, kedua korban itu bernama Bu Paerah (85) dan keponakannya seorang laki-laki bernama Rupiyani (65). Kedua korban ditemukan meninggal di dua tempat berbeda.

ads

Bu Paerah meninggal di atas kasur, sedangkan korban lainnya Rupiyani ditemukan meninggal terlentang di dalam dapur.

“Keduanya itu hanya tinggal berdua di dalam rumah, mungkin yang meninggal pertama kali yang laki-laki karena yang neneknya itu katanya sakit stroke jadi gak bisa beraktifitas. Jadi tidak ada yang memperhatikan akhirnya ikut meninggal. Kejadiannya kemarin saat mau Jumatan,” kata salah seorang warga sekitar yang minta namanya diinisial W, Sabtu (20/9/2025).

“Kalau meninggalnya diperkirakan sudah lama. Kalau kata warga terakhir kelihatan Sabtu (13/9) kemarin. Sejak itu sudah tidak kelihatan lagi,” sambungnya.

Terungkapnya kejadian penemuan mayat itu, lebih lanjut kata W, berawal saat ada warga yang akan mengajak korban Rupiyani untuk acara hajatan.

“Saat dipanggil-panggil tidak ada jawaban kemudian, bersama warga yang lain bermaksud untuk mengecek rumah lewat pintu belakang,” kata Kapolsek Tempurejo AKP Heri Supadmo.

Saat masuk lewat pintu belakang sudah tercium bau tidak sedap. Kemudian didapati korban Rupiyani sudah meninggal tergeletak di lantai dekat di pintu dapur.

“Selanjutnya kami mendatangi lokasi kejadian. Dicek di dalam, didapati korban kedua Bu Paerah juga meninggal terlentang di atas kasur kamarnya,” kata Heri.

“Kondisi korban sudah membusuk, diduga meninggal sudah lama. Namun untuk pastinya, kami berkoordinasi dengan Tim Inafis Satreskrim Polres Jember untuk olah TKP,” imbuh mantan Kapolsek Patrang ini.

Lanjut Heri, menurut keterangan keluarga dan warga sekitar. Korban Bu Paerah, sudah lama menderita sakit stroke sejak 2023 dan dirawat oleh keponakannya, Rupiyani. Mereka tinggal berdua.

“Sementara Rupiyani juga diketahui mengidap vertigo sejak awal 2025. Diduga, vertigo yang diderita Rupiyani kambuh hingga ia jatuh di dapur. Karena tidak ada yang menolong, korban meninggal dunia. Sementara B. Paerah yang dalam kondisi stroke, tidak mendapatkan perawatan maupun makanan, sehingga ikut meninggal,” ungkapnya.

Dari kejadian ini, Heri menambahkan, keluarga korban menolak untuk dilakukan proses autopsi untuk mengetahui penyebab kematian.

“Melalui sepupu korban, disampaikan kedua jenazah langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Kraton, Desa setempat,” tandasnya. (ata/sip)

39

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini