Bongkah.id – Dua Kepala Staf TNI pada Rabu (20/05/2020) pagi tadi dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, dengan Protap Covid-19. Selain wajib bermasker, antar tamu diatur berjarak sekitar sekitar 2 meter.
Dua jenderal bintang tiga yang dilantik, adalah Laksama Madya (Laksdya) Yudo Margono menjabat Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dan Marsekal Madya (Marsdya) Fadjar Prasetyo menjabat Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU).
Keduanya dilantik berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 32 dan 33 /TNI Tahun 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Staf Angkatan Laut serta Kepala Staf Angkatan Udara.
Menjabat KSAL, Yudo menggantikan Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, yang memasuki masa pensiun pada Mei ini. Sementara Fadjar sebagai KSAU menggantikan Marsekal TNI Yuyu Sutisna, yang pensiun pada Juni mendatang. Sebelumnya, Yudo menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I. Sementara Fadjar saat ini menjabat sebagai Pangkogabwilhan II.
Dengan diangkap sebagai Kepala Staf TNI itu, maka keduanya dinaikan pangkatnya sebagaimana tersurat dalam Keppres No. 34 dan 35/TNI tahun 2020 tentang Kenaikan Pangkat Dalam Golongan Tinggi TNI. Ditetapkan Yudo Margono dinaikan pangkatnya menjadi Laksamana. Sementara Fadjar Prasetyo dinaikan menjadi Marsekal.
Sebelum menandatangani berita acara pelantikan di hadapan Presiden Jokowi, kedua jendral bintang empat itu mengucapkan sumpah. Mengikuti sumpah setia personil TNI yang dibacakan Jokowi.
“Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD RI tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dan penuh dengan rasa tanggung jawab. Bahwa saya akan menjunjung tinggi sumpah prajurit,” kata Jokowi diikuti Yudo dan Fadjar secara bersamaan.
Pelantikan ini dihadiri secara terbatas oleh sejumlah jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju, seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menko Polhukam Mahfud MD. Kemudian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan KSAD Andika Perkasa.
KEPALA BNPT BARU
Sebelumnya pada 6 Mei, Presikan Jokowi juga melantik Irjen (Pol) Boy Rafli Amar menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Pelantikan berlangsung pukul 09.30 WIB. Acara diawali pembacaan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 86/P Tahun 2020 tentang pemberhentian dan pengangkatan pejabat utama di lingkungan BNPT.
Keppres itu memberhentikan Komjen (pol) Suhardi Alius dan mengangkat Boy Rafli Amar. Suhardi selanjutnya mengisi jabatan Anjak Utama Bareskrim Polri. Setelah pembacaan Keppres, Jokowi memandu Boy Rafli mengucapkan sumpah jabatan. Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatangan berita acara. Selanjutnya, Presiden Jokowi dan tamu yang hadir mengucapkan selamat kepada Boy Rafli.
Acara pelantikan ini juga digelar dengan protokol pencegahan Covid-19, yakni menjaga jarak dan menggunakan masker. Presiden Jokowi dan tamu lain juga tak bersalaman langsung dengan Boy saat memberi ucapan selamat.
Sebelum ditunjuk menjabat Kepala BNPT, Boy Rafli Amar pernah menduduki sejumlah posisi strategis di Polri, seperti Kapolda Banten (2014-2016), Kepala Divisi Humas Polri (2016-2017), Kapolda Papua (2017-2018), dan Wakil Kepala Lemdiklat (2018-2020).
Mutasi Suhardi Alius dan Boy Rafli tersurat dalam surat Telegram Rahasia (TR) Kapolri Nomor: ST/1377/V/KEP./2020 yang terbit Jumat (1/5/2020). Surat yang merotasi ratusan Perwira Polri itu ditandatangani atas nama Kapolri, oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.
Sebagai informasi, jabatan Kepala BNPT itu juga pernah dipegang Tito Karnavian (Menteri Dalam Negeri) sebelum terpilih menjadi Kapolri 2016-2019. Tito juga pernah menjadi Kapolda Papua sebelumnya menjadi Kapolda Metro jaya. Bukan kemuskilan pria yang baru saja mendapat gelar Doktor Komunikasi dari Fikom Unpad itu, merupakan The Rising Star yang disiapkan Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis untuk menggantikan posisinya disaat lengser. (ima)