Bongkah.id – Ledakan dahsyat yang terjadi di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, bersumber dari bahan membuat petasan. Zat kimia itu meledak akibat percikan api dari rokok yang disulut Darman saat meracik mercon.
Berdasarkan olah TKP oleh tim Laboratorium Forensik Polda Jatim ditemukan adanya tiga bahan peledak yang memicu ledakan yakni black powder (bubuk mesiu), sulfur, dan serbuk gandum. Ketiga bahan peledak tersebut ditemukan berada dalam panci yang berada di rumah korban.
“Akibat ledakan mercon,” kata Kapolresta Blitar AKBP Argowiyono, Senin (20/2/2023)
Campuran ketiga bahan kimia judah meledak itu bereaksi setelah terpercik bara rokok. Akibatnya, terjadi ledakan hebat hingga menimbulkan kerugian, baik jiwa maupu materi.
“Di lokasi juga tercium bau belerang menyengat,” ungkap Kasi Humas Polres Blitar Kota AKP Ahmad Rochan.
Sementara Kapolda Jawa Timur (Jatim), Irjen Pol Toni Harmanto menegaskan kepolisian akan menyelidiki peristiwa ledakan yang menewaskan empat orang itusampai akarnya. Pihaknya akan memburu pihak-pihak yang memasok bahan peledak untuk membuat petasan.
” Kami pastikan lagi korbannya, pelakunya. Termasuk sumber bahan yang digunakan. Tim Labfor sudah datang,” tegas Toni.
Toni juga menginstruksikan Polres jajaran untuk melakukan razia petasan selama Bulan Ramadhan hingga Idul Fitri. Momentum tersebut selama ini identik dengan peredaran kembang api maupun petasan.
“Mengingatkan kepada warga masyarakat yang masih menjual dan membuat petasan. Kita akan lakukan itu (penindakan tegas). Apalagi nanti menjelang puasa dan lebaran,” tukasnya.
Rumah milik Darman di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, meledak dan mengakibatkan 4 orang tewas. Semua korban jiwa tengah berada di dalam rumah saat ledakah terjadi, termasuk Darman.
Tiga korban jiwa lain yakni yakni Arifin (30), Deni Widodo (26), keduanya anak Darman. Serta Wawa (adik ipar Arifin).
Baca: Bahan Petasan Meledak di Blitar, 4 Orang Tewas, 25 Rumah Rusak
Sementara korban terluka di antaranya Tri Wahyudi (27 tahun), yang mengalami luka gores, memar dada kiri dan sesak nafas. Saat ini sedang menjalani perawatan luka, terapi O2 nassal masih observasi, masih sesak nafas menunggu jemputan untuk dirujuk RSUD Srengat.
Kemudian, Dwi Erna Wati (21) warga Dusun Sadeng mengalami luka gores kaki kanan kiri, luka robek kepala, Bara Kartanegara (4 bulan) mengalami batuk, luka lecet sedang menjalani perawatan luka dan rujuk RSUD Srengat. Korban luka lain adalah Jumali, Jumali (35) mengalami luka di kepala berupa robek dikepala dan Mesirah (60) tidak mengalami luka yang siginifkan, namun hanya sedikit shock di bawa ke Puskesmas Ponggok.
Dahsyatnya ledakan menyebabkan 25 rumah rusak dan menimbulkan suara menggelegar yang terdengar hingga jarak 25 km dari lokasi kejadian. Selain rumah milik Darman yang rata dengan tanah, 24 bangunan lain mengalami kerusakan dari parah sampai sedang pada bagian atap. (bid)