Bongkah.id – Sebanyak 13.632 rumah warga di Kabupaten Mojokerto terdata belum layak huni. Pemerintah kabupaten menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk melaksanakan program bantuan bedah rumah tersebut.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan, setiap tahun, pemkab melaksanakan program bedah rumah tidak layak huni dengan sasaran 90 unit rumah warga pada 2022. Ia mengatakan, kegiatan bedah rumah ini bagian dari program bantuan Pemkab bekerjasama dengan Baznas Jawa Timur untuk menanggulangi angka kemiskinan di Kabupaten Mojokerto.
“Memang tanggungan pemerintah daerah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan masyarakat khususnya masyarakat yang membutuhkan bantuan. Termasuk di antaranya bedah rumah,” kata Ikfina dalam agenda penyaluran bantuan Baznas Jatim kepada masyarakat di Pendopo Graha Maja Tama Pemkab Mojokerto, Senin (19/9/2022).
Ikfina menjelaskan, di Kabupaten Mojokerto sendiri masih didapati sedikitnya 13.632 rumah yang belum layak huni dan perlu segera dilakukan bedah rumah. Fakta ini menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab.
“Menurut data dari Bappeda maupun DPRKP2, kita masih punya PR 13.632 rumah yang belum layak huni, dan harus dibantu dibedah rumahnya supaya menjadi layak huni,” ungkapnya.
Selain mewujudkan rumah yang layak huni, program ini juga memberikan support kepada para pelaku usaha mikro. Bersama Baznas, Ikfina berharap, bantuan yang diberikan kepada pelaku usaha mikro tidak hanya berupa modal, tetapi juga dibekali dengan pelatihan untuk pelaku usaha mikro.
“Untuk mendorong supaya para pengusaha mikro kecil ini bersemangat dalam menjalankan usahanya dalam mencari nafkah, juga perlu didorong, dan bantuan-bantuan yang dibutuhkan tidak hanya dalam bentuk bantuan modal dan sarana prasarana saja. Juga penting bantuan dalam bentuk pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas,” tuturnya.
Bupati Ikfina Fahmawati berharap bantuan dari Baznas dapat bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Mojokerto. Dengan adanya program-program bantuan seperti ini, Ikfina menambahkan, Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus berupaya menyelesaikan angka kemiskinan yang ada.
Ia berharap, dengan adanya program bantuan yang tidak hanya berupa modal tetapi juga berupa peningkatan kapasitas pelaku usaha. Sehingga, pelaku usaha mikro bisa semakin meningkat pendapatannya dan bisa keluar dari garis kemiskinan.
“Kita ingin bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Mojokerto ini betul-betul bisa kita tekan dengan baik, ini terus kita kejar,” ucapnya. (bid)