Pasien Corona Capai 309, Sebanyak 25 Meninggal
Ahmad Yurianto, Jubir khusus penanggulangan Corona alam konferensi pers, di Jakarta

Bongkah – Angka pasien positif virus Corona Wuhan, terus bertambah tanpa kendali. Sampai Kamis (19/3/2020) siang, telah mencapai jumlah 309 orang. Sebanyak 25 pasien di antaranya meninggal dunia.

“Total kasus hari ini adalah 309 orang. Dari angka itu, ada peningkatan jumlah korban meninggal dunia,” ujar juru bicara pemerintah khusus penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers, di Jakarta, Kamis (19/3/2020).

ads

Jumlah kematian yang terjadi sebanyak 25 pasien. Ataau 8 persen dari kasus yang ditangani. Sementara jumlah pasien yang sembuh sendiri jumlah 15 orang.

Sedangkan pasien meninggal dunia sebagaimana data yang dikumpulkan Bongkah.id, terdeteksi di RSUD dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah. Pasien suspect virus corona itu asal Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Pasien dikabarkan meninggal dunia, Kamis (19/3/2020) pagi. Dia sempat dirawat tiga hari di ruang isolasi RSUD dr Moewardi.

Saat dikonfirmasi, Camat Grogol, Bagas Windaryatmo membenarkan kabar tersebut. Namun, ia tidak mengetahui penyebab kematian warganya itu.

“Memang benar. Tapi masalah medisnya silakan konfirmasi ke Direktur Rumah Sakit Daerah Sukoharjo,” katanya saat dihubungi melalui telepon.

Kabar itu menyebar, setelah kediaman suspect ramai didatangi aparat TNI dan Polri. Bagas mengatakan saat itu ia bersama Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya ikut mendatangi lokasi kediaman pasien.

“Saya dan Pak Bupati bersama Kapolres mengunjungi kediaman almarhum,” katanya.

Pada saat terpisah, Wardoyo mengatakan, pasien sempat dirawat di ruang isolasi RSUD dr Moewardi selama tiga hari. Sebelumnya warga tersebut diketahui mengikuti seminar, yang secara kebetulan dihadiri pasien positif Corona asal Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, yang meninggal Rabu (11/3/2020) lalu.

“Informasi dari Dinas Kesehatan seperti itu. Tapi penyebab kematiannya belum diketahui karena hasil laboratoriumnya belum keluar,” katanya.

Sebagai langkah antisipasi, Wardoyo meminta, jenazah pasien langsung dikuburkan. Tanpa prosesi pemakaman di rumah duka. Ia juga meminta keluarga pasien dan warga, yang tinggal di sekitarnya agar mengisolasi diri.

“Tadi sudah koordinasi dengan keluarga. Jenazah tidak akan dibawa ke rumah. Dari rumah sakit langsung dikubur. Kami juga minta warga yang pernah berhubungan dengan almarhum segera melaporkan ke rumah sakit untuk upaya preventif,” katanya. (ima)

1

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini