Bongkah.id – Emak-emak di Desa Plosokerep, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sangat produktif. Mereka berbondong-bondong menanam Sawi hidroponik Pakcoy untuk mencegah stunting.
Sawi merupakan sayur yang kaya akan asam folat atau vitamin B9 yang memegang peran penting dalam mencegah stunting. Asam folat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dalam tubuh, termasuk sel-sel pertumbuhan.
Ketua Kelompok tanam Hidroponik Plosokerep, Ika Lolita Kurniawati (33) mengatakan, kegiatan tersebut pertama kali di inisiasi oleh oleh Mantan Kades Plosokerep saat covid-19 dua tahun silam.
“Beliau berinisiatif untuk membuat suatu gerakan supaya ibu-ibu produktif dengan memanfaatkan pekarangan kosong, minimal jika belum bisa menjual itu bisa mengurangi angka stunting di desa Plosokerep,” kata Ika, Jumat (19/1/2024).
Tentu saja program tersebut berjalan dengan lancar, hingga saat ini, emak-emak di Plosokerep mampu menjual sayur minimal 25 kilogram di swalayan wilayah Jawa Timur.
“Satu Minggu kita kirim sayur minimal 25 kilogram di swalayan area Tuban, Kediri dan dinas-dinas yang ada di Jombang,” tutur dia.
Selain menjual sayur sawi pakcoy hidroponik, emak-emak juga berkreasi dengan membuat minuman sehat yang diolah dari sawi pakcoy yang dibandrol dengan harga Rp 5 ribu perbotol.
“Harga sawi pakcoy perkilogram Rp 20 ribu, minuman jus sawi perbotol Rp 5 ribu,” jelas Ika.
Dikatakan Ika, untuk menanam sayur sawi pakcoy hidroponik emak-emak di Plosokerep sama sekali tidak repot mengeluarkan modal. Mereka hanya memanfaatkan pelatihan yang diberikan pihak Desa lalu mengembangkannya hingga saat ini.
“Di modali desa lewat pelatihan, awalnya 100 titik lubang dan sekarang sudah berkembang menjadi 800 titik. Selain itu, masing-masing anggota juga turut memanfaatkan pekarangan rumah dan memiliki 50 titik di masing-masing rumah,” ungkap dia.
Dengan usaha yang ulet, mereka mampu memperoleh omzet hingga jutaan rupiah dari hasil tanam sawi pakcoy. “Omzet Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta bersihnya per bulan,” tukas dia. (ima)