Bongkah.id – Identitas korban mutilasi berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan disalurkan irigasi persawahan di Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, masih buram.
Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra mengatakan, pihaknya akan mengambil sampel DNA korban mutilasi.
“Harapan kami semakin banyak, masyarakat yang melaporkan, dan kita mengecek sesuai dengan ciri-ciri, kalaupun terindikasi ada yang sama, ataupun keluarganya, mungkin kita akan lakukan tes DNA,” ujarnya, Selasa (18/2/2025).
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa tindakan pengambilan sampel DNA itu dilakukan setelah 30 hari mayat tersebut belum diketahui identitasnya. Karena terdapat aturan dari RSUD terkait batas waktu penyimpanan mayat.
“Kalau memang keputusan dari rumah sakit setelah 30 hari sudah harus dilakukan pemakaman, kita akan melaksanakan itu, tetapi sampel DNA diambil,” tuturnya.
Ia pun menyebut bahwa pengambilan DNA untuk membandingkan antara sampel DNA dari mayat, dengan sampel yang dimiliki masyarakat.
“Apabila ada keluarga yang datang, terus kita lakukan pembanding, karena sampel DNA itu harus ada pembanding, untuk memastikan bahwa mayat tersebut adalah keluarganya,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, 2 orang pencari ikan di Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menemukan sesosok mayat di saluran irigasi persawahan.
Mayat tersebut berjenis kelamin laki-laki, dan tanpa kepala. Selain itu mayat yang pertama kali ditemukan Ahmad Alimin (57) dengan kondisi telanjang.
Sementara potongan kepala mayat tersebut ditemukan warga di pinggiran sungai Ngotok Ring Kanal Dusun Kedunglempuk, Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Potongan kepala manusia tersebut ditemukan pertama kali oleh warga, pada Rabu (12/2/2025) sekitar pukul 17.50 WIB, kemudian dilaporkan ke petugas kepolisian untuk dilakukan evakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang. (ima/sip)