”Seni bagi saya adalah terapi. Rasa sakit saya ubah menjadi kekuatan,” tutur pelukis Djoko Harijanto.
bongkah.id – Di tengah tekanan kondisi kesehatan yang terus memburuk, pelukis cat air Djoko Harijanto kembali memperlihatkan keteguhan berkaryanya melalui pameran tunggal bertajuk “Perjalanan Waktu” di Galeri Merah Putih, Balai Pemuda Surabaya, 15–20 November 2025. Langkah ini menunjukkan bahwa keterbatasan fisik tak mampu meredupkan semangat kreatifnya.
Djoko, seniman kelahiran Surabaya 1968, kini hidup berdampingan dengan glaukoma serta gagal ginjal yang memaksanya menjalani hemodialisis dua kali seminggu.
Penglihatannya kian buram sehingga ia melukis dibantu dua lampu besar di sisi kanan dan kiri kanvas. Meski kadar gula darahnya pernah mencapai 550 mg/dl dan kreatinin 11 mg/dl, ia tetap teguh memegang kuas.
Lulusan Desain Grafis Universitas Kristen Petra ini telah menekuni medium cat air sejak 1977. Beberapa tahun terakhir, ia beralih dari kertas ke kanvas Marsoto Standard demi mendapatkan daya serap dan ketahanan warna yang lebih kuat. Perubahan medium ini memperkaya ekspresi visualnya sekaligus mempertegas identitas artistiknya yang semakin matang.
Dalam pameran ini, Djoko menyajikan rangkaian karya yang menjadi dokumentasi perjalanan batinnya. Setiap gradasi warna dan komposisi menghadirkan fragmen emosi yang lahir dari pergulatannya dengan sakit: duka, takut, marah, hingga akhirnya menuju penerimaan.
Agus Koecink Sukamto, pelukis dan penulis seni rupa, menilai karya-karya Djoko memancarkan intensitas emosional yang jarang ditemukan.
“Tubuh yang sakit bisa melahirkan bahasa estetis yang tak dapat dibangun oleh tubuh yang sepenuhnya kuat,” ujarnya.
Melalui “Perjalanan Waktu”, Djoko mengajak publik menyaksikan bagaimana seni menjadi ruang penyembuhan. Karya-karyanya menghadirkan percakapan sunyi antara jiwa dan dunia. Sebuah perjalanan jujur tentang keteguhan manusia menghadapi keterbatasan.
Pameran ini bukan sekadar perayaan teknik cat air, melainkan kesaksian tentang bagaimana seorang seniman menjadikan rasa sakit sebagai sumber cahaya dan harapan.
Djoko menegaskan bahwa di balik setiap guratan, terdapat kekuatan untuk terus berdiri dan menemukan makna hidup yang lebih luas. (anto/kim)
Beranda Gaya Hidup Seni budaya Djoko Harijanto Fungsikan Melukis untuk Terapi Gagal Ginjal dan Gllaukoma
Djoko Harijanto Fungsikan Melukis untuk Terapi Gagal Ginjal dan Gllaukoma
5



























