Bongkah.id – Ratusan putra-putri kiai yang akrab dengan panggilan ‘Gus’ dan ‘Ning’ di Mojokerto menegaskan dukungan kepada pasangan Cabup-Cawabup nomor urut 1 Ikfina-Gus Dulloh (Sya’dulloh Syarofi). Kalangan gawagis dan nawaning itu menitipkan amanah kepada paslon akronim Idola agar memastikan program-program dan kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan pesantren.
Dukungan mengemuka dalam agenda Konsolidasi dan Dialog Gawagis dan Nawaning Mojokerto di Hotel Aston Mojokerto, Sabtu (16/11/2024). Calon wakil bupati Mojokerto Sa’dulloh Syarofi turut hadir dalam acara yang digelar Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Mojokerto.
Ketua DPC PKB Kabupaten Mojokerto, Ayni Zuroh, mengungkapkan dukungan bukan hanya untuk cabup-cawabup Idola, tetapi juga bagi pasangan Cagub-Cawagub Jawa Timur nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah- Lukmanul Khakim (LuMan). Menurutnya, kedua paslon berasal dari kalangan santri yang pantas mendapat dukungan dari keluarga pesantren.
Pada Pilbup Mojokerto, ada Sa’dulloh Syarofi yang menjadi Cawabup pasangan Idola. Gus Dulloh adalah putra KH Huesin Ilyas yang mewakili kalangan santri dan keluarga pesantren.
“Mereka adalah kader NU dan berasal dari kalangan santri. Saya mohon doa dan dukungannya agar mereka diberikan kemenangan,” kata Ayni Zuroh dalam sambutannya di acara Kondolidasi Gawagis dan Nawaning Mojokerto. Diskusi panel ini dimoderatori oleh Sekretaris Desk Pilkada DPC PKB Kabupaten Mojokerto, Ulil Abshor.
Ayni menyatakan, kondolidasi ini untuk memastikan program-program dan kebijakan yang mendukung kemajuan dan kesehateraan pesantren. Maka, lanjutnya, paslon yang diusung PKB harus memenangkan Pilkada serentak 2024.
“Saya optimis, pasangan yang kita usung, khususnya di pemilihan bupati, akan memenangkan kontestasi. Makanya saya mohon masukan-masukan dari para kiai, bu nyai, gawagis dan nawaning bagaimana menyelaraskan kebutuhan pesantren dengan visi-misi kepala daerah,” ungkapnya.
Selanjutnya Ayni Zuroh mengungkapkan pentingnya kalangan pesantren untuk bergerak bersama dalam politik kebangsaan, sebab semua kebijakan pemerintah terkait pesantren diputuskan melalui proses politik. Makanya, PKB sebagai partainya wong NU yang memiliki kader di legislatif dan eksekutif akan memudahkan pengembangan pesantren, khususnya di kabupaten Mojokerto dan provinsi Jawa Timur.
“Saya juga meminta fraksi PKB untuk nanti bersama-sama mengawal kebijakan tersebut, ” tambah Ayni.
Calon wakil bupati Mojokerto Sa’dulloh Syarofi mengemukakan programnya terkait pemberdayaan pesantren, di antaranya adalah kolaborasi antar pesantren dan fasilitasi pengelolaan pesantren oleh pemerintah daerah. Ia menerangkan, UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren harus diimplementasikan dengan baik dan benar, terutama di Bumi Majapahit.
“Pemerintah daerah jangan hanya dimaknai sebagai donatur tapi lebih penting dari itu adalah menjadi fasilitator. Kita juga tidak ingin terjadi kanibalisme pesantren besar yang mematikan pesantren-pesantren kecil di kabupaten Mojokerto. Maka, kuncinya adalah kolaborasi, baik antar pesantren maupun antar pesantren dengan pemerintah daerah,” terang dia.
Senada dengan Sa’dulloh Syarofi, panelis dan peserta yang memenuhi forum juga memiliki pandangan yang sama. Gerakan politik kiai dan santri harus diperkokoh, khususnya dalam memenangkan pemilukada 2024 sehingga pesantren semakin berdaya menghadapi berbagai tantangan zaman.
“Yang paling penting itu, bagaimana caranya memastikan kemenangan buat paslon LUMAN dan IDOLA. Kami berharap konsolidasi gawagis dan nawaning semakin meluas dan intens. Tidak harus formal, bisa sambil ngopi-ngopi di pondok misalnya,” ujar Gus Abdul Muiz, salah satu panelis yang juga pengasuh PP. Al Muhajirin Lakardowo Jetis.
Acara konsolidasi gawagis dan nawaning ditutup dengan doa yang dipimpin oleh KH. Mubayyin Syafi’i, ketua dewan syuro DPC PKB Kabupaten Mojokerto.
Sebagaimana diketahui, KPUD provinsi Jawa Timur telah menetapkan 3 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan berkontestasi pada pemilukada 2024. Paslon nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (LuMan) bersaing dengan pasangan petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dan pasangan calon nomor urut 3, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta.
Sedangkan di Pilbup Mojokerto, ada dua pasangan calon yang akan memperebutkan jabatan bupati dan wakil bupati 2025-2030. Keduanya sama-sama petahana yakni bupati incumbent Ikfina Fahmawati yang menggandeng Sa’dulloh Syarofi (Idola) dan wabup yang maju sebgaai cabup Muhammad Al Barra berpasangan dengan Muhammad Rizal Oktavian (Mubarok). (bid)