Bongkah.id – PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk (Persero) ikut andil dalam kegiatan Bazaar Pagi dan Workshop yang digelar di halaman Kantor Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Mojokerto, Jumat (17/11/2023). Acara bertajuk ‘UMKM Kota Mojokerto Kuat, Ekonomi Melesat’ ini guna mendorong penguatan produk dan bisnis usaha mikro kecil menengah di Mojokerto.
Dalam Bazar dan Workshop UMKM ini, KPPN Mojokerto berkolaborasi dengan BNI, Pegadaian dan sejumlah instansi lain. Kegiatan dihadiri perwakilan pihak terkait antra lain Kepala KPPN Mojokerto, Junaedi, Kepala Cabang BNI Mojokerto Eko dan Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya.
Kepala KPPN Mojokerto, Junaedi, mengatakan, Bazar dan Workshop diikuti 40 peserta pelaku UMKM binaan Diskopukmperindag Kota Mojokerto. Melalui kegiatan ini, instansi bawahan Kementerian Keuangan itu ingin membantu pemasaran produk lokal sekaligus mendorong pengembangan bisnis UMKM Mojokerto.
“Kegiatan ini dalam rangka memajukan dan meningkatkan potensi UMKM di Kota Mojokerto agar berkembang lebih pesat,” kata Junaedi di halaman Kantor KPPN Mojokerto, Jumat (17/11/2023).
Untuk diketahui, Bazaar UMKM menjajakan produk-produk unggulan Kota Mojokerto. Diantaranya produk alas kaki, produk batik dan turunannya, produk makanan dan minuman, produk anyaman, produk cor aluminium, produk rajut, aksesoris dari tembaga serta masih banyak lagi.
Junaedi mengatakan, kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka memperingati Hakordia (Hari Anti Korupsi Sedunia) yang jatuh pada hari Jumat tanggal 9 Desember 2023.
“KPPN Mojokerto terus berkomitmen menegakkan semangat integritas, anti korupsi, kolusi dan nepotisme. Kita ikut sosialisasi dan kampanye meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya korupsi,” jelasnya.
Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya mengaku berterima kasih karena UMKM Kota Mojokerto diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam bazar dan workshop KPPN Mojokerto.
“Ini adalah awal sinergi yang baik untuk ikut mendukung dan memajukan UMKM agar menjadi raja di negeri sendiri,” ujarnya.
Ani menyebutkan, jumlah UMKM Kota Mojokerto yang tercatat di Diskopukmperindag saat ini berjumlah 27.905.
“Dari data OJK, 11 ribu di antaranya sudah bankable dan 9.000 diantara tercatat sebagai nasabah PNM atau non bankable,” tuturnya. Berkaca pada data tersebut, peluang lembaga jasa keuangan untuk ikut bersinergi dengan Pemkot Mojokerto dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM masih terbuka luas. (bid)