Banjir yang sempat merendam wilayah Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang./bongkah.id/Karimatul Maslahah/
Banjir yang sempat merendam wilayah Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang./bongkah.id/Karimatul Maslahah/

Bongkah.id – Hujan deras yang turun mendadak kerap disertai angin kencang, membuat warga resah akan datangnya bencana. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang, Jawa Timur pun mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi sepanjang pekan ini.

Pemerintah Kabupaten Jombang resmi mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 300.2/6777/415.10/2025. Edaran tersebut menindaklanjuti peringatan dini dari BMKG Juanda Sidoarjo yang menyebut periode 10–17 September 2025 akan diwarnai hujan lebat disertai angin kencang di sejumlah wilayah Jawa Timur, termasuk Jombang.

ads

Risikonya bukan main. Banjir, banjir bandang, puting beliung, hingga tanah longsor diperkirakan bisa terjadi sewaktu-waktu. Ancaman ini dinilai bukan hanya membahayakan keselamatan warga, tetapi juga berpotensi merusak infrastruktur dan mengganggu aktivitas sosial-ekonomi.

Melalui edaran itu, Pemkab Jombang menginstruksikan seluruh instansi terkait untuk siaga penuh. Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, PLN, Telkom, hingga perangkat kecamatan dan desa diminta bergerak cepat menyiapkan langkah antisipasi.

Kalaksa BPBD Jombang, Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas, menjelaskan berbagai langkah konkret yang harus dilakukan. Mulai dari pemangkasan pohon rawan tumbang, normalisasi sungai, penyediaan logistik darurat, hingga kesiapan tenaga medis dan alat kesehatan di rumah sakit maupun puskesmas.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang sendiri diperintahkan untuk mengaktifkan pemantauan daerah rawan bencana, membuka posko siaga darurat, serta memastikan informasi kebencanaan tersampaikan dengan cepat ke masyarakat.

“Langkah kesiapsiagaan sangat penting agar penanganan bencana bisa dilakukan cepat, tepat, dan terkoordinasi,” ujarnya, Rabu (17/9/2025).

Peran camat hingga kepala desa juga tidak kalah penting. Mereka diminta untuk ikut menyebarkan informasi sekaligus mengaktifkan kembali posko siaga bencana di wilayah masing-masing.

“Kami mengajak seluruh pihak, termasuk masyarakat, untuk waspada dan segera melapor jika terjadi keadaan darurat,” pungkas Wiku. (Ima/sp)

11

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini