Petugas Polsek Jombang saat melakukan patroli di Pasar Legi Jombang./bongkah.id/Karimatul Maslahah/
Petugas Polsek Jombang saat melakukan patroli di Pasar Legi Jombang./bongkah.id/Karimatul Maslahah/

Bongkah.id — Malam di sekitar Pasar Legi Jombang, seharusnya tenang seperti biasa. Namun, sirene patroli memecah kesunyian. Di balik deretan kios dan angkringan, sejumlah warga tampak gelisah, gelas arak berpindah tangan, botol-botol berembun di atas meja kayu yang lengket.

Tim patroli dari Polsek Jombang malam itu memang sengaja menelusuri sudut-sudut pasar yang rawan. “Jadi kami awalnya memang melakukan patroli di sekitar Pasar Legi Jombang tadi malam (16/7), dan melakukan pemeriksaan,” terang Kapolsek Jombang, AKP Mulyani, saat ditemui di kantornya, Kamis (17/7/2025).

ads

Awalnya, suasana di salah satu angkringan tampak biasa. Beberapa pengunjung duduk saling bercengkerama. Tapi gelagat mereka yang gelisah membuat petugas memutuskan mendekat. Begitu langkah petugas menapak lebih dekat, riuh tiba-tiba pecah.

Sejumlah pengunjung panik. Ada yang buru-buru kabur, menyelinap ke gang sempit di belakang pasar. Sebagian hanya terdiam, membeku, botol arak masih tergenggam di tangan.

Penggerebekan pun tak terhindarkan. Dalam hitungan menit, puluhan botol arak Jawa ditemukan. Beberapa botol berukuran satu liter masih tersegel rapi, disembunyikan di balik tumpukan barang angkringan. Aroma alkohol pekat menusuk hidung, bercampur udara malam yang lembab.

“Ketika kami periksa, ternyata benar, angkringan itu jadi tempat kumpul orang mabuk. Bahkan pemilik warung pun ikut kami amankan,” kata Mulyani.

Bukan hanya anak muda yang terjaring malam itu. Beberapa pria dewasa juga tak sempat kabur. Mereka akhirnya digiring satu per satu ke mobil patroli. Total ada sepuluh orang yang dibawa ke Mapolsek Jombang bersama barang bukti botol-botol arak oplosan.

Patroli semacam ini, kata Mulyani, bukan sekadar menindak pelanggaran Perda Kabupaten Jombang No.16/2009 tentang pengawasan minuman beralkohol. Lebih dari itu, pesta miras sering menjadi pemicu awal keributan, tindak kriminal, bahkan kecelakaan lalu lintas.

“Ini sangat meresahkan masyarakat. Kami tak akan berhenti. Patroli dan penindakan akan terus kami lakukan, demi menjaga keamanan dan kenyamanan warga Jombang,” tegasnya.

Malam pun kembali tenang. Sisa botol-botol arak yang berserakan jadi pengingat, bahwa di balik secangkir kopi hangat di angkringan, masih ada cerita miras yang bisa meledak kapan saja. (Ima/sip)

98

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini